Angin malam berembus, mengikuti pekat gulita yang semakin menyeruak. Rembulan bersinar di atas sana, tetap setia kepada bumi walau perannya tak berarti dibanding matahari. Ditemani gemintang yang gemerlap tampak indah. Drago dan Lisa baru saja tiba di kediaman kedua orang tuanya. Lisa tampak terharu menahan linangan air mata agar tak jatuh. Ia jelas merindukan kehidupannya semasa ada di dunia. Segalanya tampak indah dan berjalan dengan baik. Namun sekarang ia harus memilih menjauh dari mereka semua. “Ada apa?” tanya Drago. “Aa, tidak. Aku hanya terharu,” sahut Lisa berusaha menyingkirkan gelisahnya. “Hm, ya, sudah kalau begitu kita masuk saja.” “Iya.” Wanita dengan penampilan menawan membukakan pintu untuk Lisa dan juga Drago. Ia tampak berdiri menatap penuh keterkejutan melihat Li