Lisa bangkit dari tempatnya duduk lalu berjalan ke tepi pembatas atap castile. Dia memandang lurus ke depannya tanpa sepatah kata pun. Nagari yang melihatnya menundukkan pandangannya lalu dia berkata, “andai aku yang ada di dalam pikiranmu saat ini.” Lisa menoleh ke belakang dan mengerutkan keningnya. “Bisa kau ulangi perkataanmu!” ujar Lisa sedikit keras. “Nai, aku sangat membutuhkanmu,” balas Nagari, “aku tidak bisa hidup tanpa kamu.” Lisa kembali mendekati Nagari dan berlutut di samping Nagari yang terbari di kursi santai di sana. “Kamu ini enggak dengar tadi aku bilang apa? Aku sedang tidak ingin membahas ini,” jawab Lisa tegas. “Aku tahu. Tapi, aku hanya ingin kamu tahu apa yang kurasakan saat ini Lisa,” balas Nagari. Lisa menggenggam tangan Nagari yang terlihat sangat pucat. D