Kelana melangkahkan kakinya menuju ruang ICU, ia sudah mengenakan baju medis untuk masuk ke ruang ICU, ia dipersilahkan masuk oleh Fuad, karena bagaimanapun juga Kelana pasti ingin menghabiskan waktu bersama suaminya. Kelana duduk disebelah suaminya dan memegang tangan Adnan, wajah Adnan terlihat sangat pucat dan saat ini belum sadarkan diri. Kelana menitihkan airmata dan ia meraih ponselnya dan mulai mengaji disamping suaminya, meskipun saat ini Adnan sedang tak sadarkan diri, namun Adnan pasti akan mendengarkan suara merdunya. Fuad yang keluar dari kamar ICU, langsung mendekati Ummi Safiah dan duduk disebelahnya. Fuad lalu mengelus punggung umminya dan Ummi Safiah langsung menghambur memeluk putra keduanya itu. “Pasti berat bagi Ummi,” kata Fuad. “Tapi ini berat juga bagi kita semua,