Sesampainya di restoran, Nadin dan Pak Aska sudah berjalan samapi di depan pintu restoran itu. Bu Dian yang melihatnya sontak terburu-buru untuk memanggilnya. "Papa, Nadin," panggil Bu Dian sembari melambaikan tangan. Pak Aska dan Nadin pun menoleh secara bersamaan. "Itu Mama, Nak. Kamu pulang bersamanya, ya," ujar Pak Aska. "Baik, Pa," jawab Nadin dengan lembut, lalu berjalan menghampiri Bu Dian yang masih berada di dekat mobil. Bu Dian menyabut Nadin dengan senyuman, begitu pula dengan Nadin. Dalam hati Bu Dian berkata, 'Dari senyummu yang terlihat ramah, memang kamu beda dengan sahabatmu itu, Nak. Mama akan selalu ingat perkataan Mama, jika tak akan pernah menyesal untuk menerimamu di tengah keluargaku.' "Mama, sudah kerjaannya?" tanya Nadin. "Sudah, Sayang. Ayo, masuk! Mumpung ma