Bab 44.

1108 Words

"Duduk saja dulu. Kenapa sih, wajah kalian tegang banget?" sahut Bu Dian. "Iya, tuh. Memangnya muka kita nakutin ya, Ma?" Pak Aska pun bertanya-tanya. Bu Lastri dan Pak Joko pun duduk secara perlahan. Beliau masih tampak bingung dengan apa yang saat ini mereka hadapi. "Wajah kalian rileks saja dulu. Kalian bingung kenapa?" tanya Pak Aska. "Punten, Pak. Biasanya Bapak dan Ibu nggak pernah tampak seserius ini. Apa ada kesalahan dari kami?" tanya Pak Diman. Sontak Pak Aska dan Bu Dian tertawa ketika mendengar perkataan Pak Diman. Hal itu malah membuat Pak Diman dan Bu Lastri semakin bingung. "Saya salah bicara, ya?" tanya Pak Diman lagi. "Kalian ini lucu banget, sih. Kita wajahnya setiap hari seperti ini, memangnya ada yang berubah? Jangan gitulah, kami mau meminta tolong ke kalian. Ja

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD