When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Degh Zeva langsung mencabut jarum infus di punggung tangannya, lalu berlari keluar dari kamar inap nya penuh ketakutan, hingga Zeva mengabaikan rasa sakit di lengannya. Arga sendiri cukup terkejut dengan reaksi Zeva yang terlihat begitu sangat ketakutan pada dirinya, bahkan Arga tidak percaya, apa yang dilakukan akan membuat Zeva trauma hingga takut pada dirinya. Arga langsung berlari menyusul Zeva takut terjadi sesuatu pada Zeva, apalagi dia masih sakit. Saat Arga melewati gerbang rumah sakit, Arga langsung bertanya pada satpam ke arah mana Zeva pergi. Karena satpam mengatakan Zeva berlari ke jalan raya, akhirnya Arga memutuskan untuk mengambil mobilnya. Arga mengejar Zeva dengan menggunakan mobil karena takut kehilangan jejak. Arga melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, sampai akhi