Norika selalu saja merasa lemah jika itu berhubungan dengan Gyan. Buktinya setelah percakapan malam itu soal rencana pernikahan mereka, bukannya langsung memulangkan Norika kerumah, dengan pesonanya Gyan bisa kembali membuat Norika jatuh dalam pelukannya dan mau bercinta lagi dengan Gyan. Dan pagi ini Norika terbaring lurus diatas kasur sambil melamun menatap langit-langit kamar Gyan. Tidak ada sehelai kainpun yang menutupi tubuh polos mereka berdua selain selimut putih yang tebal ini. Sudah satu minggu tidak bertemu dan tidak berkomunikasi apapun membuat percintaan mereka sangat panas tadi malam. Di kamar yang tenang ini, hanya terdengar suara pendingin ruangan dan suara napas teratur Gyan yang berbaring memunggunginya. Menikah. Kata itu kembali terlintas dalam benak Norika. Jika menik