Membuka Hati

1681 Words

Membuka Hati “AKU bawa ini untukmu!” seru Jonathan sembari tersenyum di ambang pintu kamar yang terkuak. Cika melirik tas plastik putih di tangan kanan Jonathan yang diacungkan. Di dalamnya berisi dua bungkus nasi Kapau dan dua plastik kecil air teh. “Kamu tahu saja aku belum makan siang!” ucap Cika yang baru setengah jam tiba di kamar sepulang kuliah. Jadwal hari itu hanya satu mata kuliah. “Masuk, yu makan siang bersama.” Kepala Jonathan menggeleng. “Nggak, aku sudah makan siang barusan di rumah makan itu. Teman satu kampung ada di situ dan ajak makan bareng, nggak enak kalau kutolak. Ya... kami makan siang bersama. Ditraktir pula. Lalu dia maksain aku bawa dua nasi bungkus ini untuk kubawa pulang. Masa kutolak, lagipula aku ingat kamu yang mungkin belum makan siang. Ternyata benar,

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD