Lagi Tertawa

1050 Words

Dan kenapa juga saya begitu tidak berdaya? Saya tidak kuasa melakukan apa pun untuk mencegah setiap perbuatannya. Dan ... Herman sepertinya juga tak bisa melihat saya. Lalu saya ini apa? Dan saya belum bisa menebak apa yang sebenarnya terjadi. Tiba-tiba Nina berada di depan saya. Tepat di hadapan muka saya. Ia tidak muncul dengan wujud buruk. Tapi tetap saja saya kaget. Saya melihat sekeliling. Segala hal berhenti. Fikri, Paklik Hidayat, dan Herman berhenti bicara. Mereka masih bertahan di ambang pintu tanpa membuat pergerakan sama sekali. Bahkan berkedip pun tidak. Mereka masih menatap ke arah yang sama, di mana raga saya berbaring. Bedanya hanya kini tak ada Nina di samping tubuh saya. Karena ia berada di hadapan saya. Saya menatap jam dinding. Jarumnya pun berhenti berputar. Jin i

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD