Lima

1032 Words
"Tinggallah disini sebagai asistenku, dan jangan kembali ke Indonesia." Ucapnya tegas tanpa ragu. Aileen membelalak mendengar pernyataan yang tiba-tiba dari Jung Seok. Pria yang sudah menolongnya dan bahkan baru saja dikenal dalam sehari, dengan mudahnya meminta gadis itu tinggal disana bersamanya. Aileen tertunduk berusaha berpikir keras untuk menjawab permyataan tersebut, lalu menatap Jung Seok. satu sisi dirinya benar-benar ingin kekuar dari neraka paman dan bibinya. namun disatu sisi Aileen takut harus tinggal dengan orang yang baru saja dia kenal walau ada kemungkinan pria dihadapannya itu dengan tulus memberikannya kesempatan untuk meninggalkan dunia kejam yang di hadapinya selama ini. 'Bagaimana ini?'  °°° Mata Aileen membelalak. Yang dikatakan Jung Seok membuatnya terkejut. Bagaimana tidak, seorang pria yang menyelamatkannya dan baru dikenalnya kemarin menyuruhnya untuk tidak kembali ke Indonesia dan bahkan menjadi Asistent pribadinya. "Aku tidak akan berbuat macam-macam, kamu cukup melakukan yang aku perintahkan, mengikutiku kemanapun aku pergi, dan selalu berada disisiku. Hanya itu."  Jelas Jung Seok. "Tapi Aksa__" "Itupun jika kamu ingin keluar dari neraka buatan mereka." Aileen berfikir sejenak, lalu dia mengangguk menyetujuinya. "Oke, jika kamu sudah menyetujuinya sekarang kita berangkat." Ajak Jung Seok sambil beranjak dari posisinya. Aileen yang tak mengerti masih terdiam di tempat dan hanya menatap punggung Jung Seok yang menjauh. Menyadari Aileen masih bergeming di tempatnya, Jung Seok menghentikan langkahnya lalu membalikkan tubuhnya. "Kamu tidak akan ikut? ingat, kamu Asistent ku." tekan Jung Seok. Aileen segera berdiri dan mengikuti Jung Seok keluar dari rumah.  ***  Di garasi besar rumah Jung Seok, Berjajar delapan mobil sport pribadi milik Jung Seok. Aileen menatap kagum pada koleksi mobil sport mewah Jung Seok dari depan hingga kebelakang. Jung Seok menekan kunci otomatis mobilnya, tak lama terdengar bunyi dan pintu mobil terbuka. Mobil Ferarri 488 GTB, mobil mewah berwarna merah. Aileen masih berdiri di samping pintu mobil, melamun. "Kamu tidak masuk? Ayo masuklah." Ucapan Jung Seok membuatnya tersadar dari lamunannya, lalu ikut masuk ke dalam mobil. "wah.." gumamnya saat dirinya sudah duduk dalam mobil. Jung Seok melirik sesaat pada Aileen lalu menggelengkan kepalanya. "Kau lebih-lebih dari orang desa, Nona." gerutu Jung Seok. "Apa? kamu berbicara padaku Aksa?" "Tidak. Pakai sabuk pengamanmu, kita berangkat." Bantah Jung Seok berpura-pura. °°° Jung Seok menekan tombol yang ada di audio connectivity mobilnya, lalu terhubung pada seseorang. "Kosongkan Calais Mall dari pengunjung, Aku akan tiba dalam 30 menit." lalu Jung Seok menutup panggilannya. Aileen kembali dikejutkan dengan teknologi terbaru itu, dia menatap kagum pada layar audio connectivity. "Aku baru tahu, jika mobil bisa di pakai menelepon." gumamnya lebih pada diri sendiri. "Kau baru tahu? benarkah?" Tanya Jung Seok terkejut. Aileen mengangguk dengan mata yang masih menatap audio connectivity itu. "Aku merasa kasihan padamu." gumam Jung Seok dalam bahasa Korea. Mereka pun tiba di sebuah mall besar di sekitaran kota Seoul. Jung Seok menyisir seluruh mall dan disana sudah tak ada 1 pelanggan pun. "Tempat apa ini?" Tanya Aileen kebingungan. "Kau pun tak tahu Mall? yang benar saja." pekik Jung Seok. "Waah, ini yang namanya Mall." gumamnya tanpa memperdulikan pertanyaan Jung Seok. Jung Seok menggelengkan kepalanya, lalu keluar dari dalam mobil. Aileen pun ikut keluar dari mobil. Jung Seok memberikan kunci mobil pada vallet, lalu masuk ke dalam diikuti Aileen di belakangnya. Semua menyambutnya hormat namun tak dibalas oleh Jung Seok, hanya Aileen yang ikut membalas semuanya. "Siapa wanita itu?"  Bisik salah satu karyawan wanita pada temannya. Tatapan para Karyawan wanita semua tertuju pada Aileen, menatapnya dari atas sampai bawah. Aileen yang hanya mengenakan kaos poloa kebesaran, celana olah raga kebesaran milik Jung Seok, dan kakinya hanya menggunakan sendal rumah yang disediakan di rumah Jung Seok. Menyadari Aileen bakal jadi bahan bullyan para karyawan di mall itu, Jung Seok segera berbelok ke sebuah toko pakaian wanita. "Mau apa kesini?" Tanya Aileen. "Membenahi dirimu." Jawab Jung Seok sekenanya. Aileen pun menunduk menatap dirinya dan pakaiannya. Sedangkan Jung Seok sedang mengambil beberapa pakaian casual dan formal dan di berikan pada pegawai toko yang berjalan mengikuti  Jung Seok dan Aileen. Jung Seok mengambil banyak pakaian, atasan dan bawahan yang sesuai dengan tubuh Aileen lalu membayar semuanya dengan sebuah black card. Jung Seok mengambilkan satu set pakaian lalu melemparnya pada Aileen secara tiba-tiba dan mengenai wajah Aileen. "Ganti pakaianmu sekarang." Aileen mengangguk lalu masuk ke dalam Fitting Room membawa pakaian yang Jung Seok berikan. "Siapa gadis itu? sepertinya aku baru melihatnya." Ujar seorang pria dari arah belakanh Jung Seok. Seketika Jung Seok menoleh kebelakang. Disana, berdiri seorang pria tampan mengenakan setelan jas navy dan kemeja berwarna putih dipadukan dengan dasi navi bermotif garis. "Dia Wanitaku." Ketus Jung Seok. "Hey, ayolah. Aku sangat tahu tipe wanitamu seperti apa. Jangan membodohiku." Godanya. "Kau tak perlu mengomentariku, Min." Park Min, seorang Manager di Calais Mall sekaligus teman dekat Jung Seok sejak pertama dia datang ke Seoul. Dan tepat saat itu, Aileen keluar dari Fitting Room.  Pakaian Casual itu sangat pas di tubuh kecil Aileen. Rambutnya dia biarkan tetap di ikat cepol dan berjalan mendekati Jung Seok. "Aku suka pakaian ini Aksa." girang Aileen. "Apa nyaman dipakai?" tanya Jung Seok meyakinkan. Aileen mengangguk dengan senyum yang tak lepas dari wajahnya. "Apa dia dari Indonesia, Jung Seok?" Tanya Min yang bingung dengan obrolan Jung Seok dan Aileen. Jung Seok mengangguk, "Gadis yang cantik, sesuai tipe ku." Goda Min sambil menatap genit pada Aileen. "Berani kau menyentuh wanitaku, kau akan mati Min, ingat itu." Tekan Jung Seok. Aileen tersenyum sopan pada Min sambil menunduk. "Ayo urusan kita disini belum selesai." Ajak Jung Seok. Aileen mengangguk lalu mengekor di belakang Jung Seok. "Aksa, bolehkah aku menanyakan sesuatu?" Tanya Aileen yang masih berusaha berjalan mensejajarkan dengan Jung Seok. Jung Seok menghentikan langkahnya, lalu berbalik yang artinya iya. "Jika ini Mall, Kenapa tidak ada pengunjung satupun?" "Aku menyuruh Min untuk mengosongkan Mallnya." "kenapa?" "Karena aku seorang artis dengan jutaan fans, aku tidak ingin diganggu saat ada urusan di sini. Di ganggu fansku ataupun paparazi." Jelas Jung Seok. "Apa seorang Artis diperbolehkan melakukan semua itu?" Tanya Aileen penasaran. "Ya, karena Artis itu pemilik Calais Mall ini." Jawab Jung Seok. Mata Aileen membelalak, dia bahkan tak menyangka jika Mall sebesar ini adalah miliknya. "Aku pemilik Calais Grup." Lanjut Jung Seok. °°° To Be Continue. minta pendapatnya dong, ceritanya seru ga? lanjut jangan? jangan lupa klik tombol love untuk terus mendukung cerita ini...
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD