Kantor

1070 Words
Aku terbangun setelah mendengar ribut-ribut di depan pintu kamar. Antara sadar dan tidak sadar lekas ku buka kelopak mata yang masih tertutup rapat. Kulirik jam dinding menunjukan pukul setengah enam,setengah meloncat aku duduk dikasur sambil menetralkan detak jantung karena saking kagetnya. Aku baru menyadari kalau telah melewatkan kewajiban ku melaksanakan dua rakyat. Tak berselang terdengar suara si gemoy Marsha memanggil-manggil. "Ateu,Ateu, Ateu udah bangun belum? Ini udah siang loh, bukain pintunya dong " ujar nya. "Iya,udah ko Sha, sebentar Ateu buka dulu." Dengan bermalas-malasan gegas Pelangi membuka pintu kamarnya.Tampak si gemoy berdiri di depan pintu dengan senyum lebar nya. "Ateu, bangunnya kesiangan ya? Acha tungguin dari tadi gak keluar-keluar, " cerocos dia. "Iya maaf Ateu bangunnya kesiangan, tadi malam Ateu ngerjain pekerjaan kantor sampe malem," bohong Pelangi. sebab dia tak ingin ponakannya itu terus bertanya, si gemoy itu cerewetnya minta ampun meski masih kecil tapi keponya luar biasa. "Ohh, gitu. Ya udah Ateu nya mandi dulu sana nanti kita sarapan bareng," ucapnya lagi. "Baik bos kecil, Ateunya mandi dulu tunggu ya," balas Pelangi. "Oke Ateu." Jawab Marsha.Pelangi gegas mandi, sedangkan Marsha kembali ke orang tuanya yang sedang duduk di ruangan tv. Setelah semua kumpul mereka melakukan sarapan termasuk si gemoy Marsha. Sebab dia pun mau berangkat sekolah.Rendy membuka percakapan. "De,semoga kamu betah kerja disini dan cepat punya teman biar kamu gak jenuh bisa main kalau lagi libur kerja. Dan kalau kamu mau berangkat kerja pake motor Mbak Sekar aja biar enakan jangan naik kendaraan umum." "Iya A, tapi Mbak Sekar ngebolehin nggak motor nya di pake Langi? " "Boleh ko Dek, Mbak kan udah nggak boleh bawa motor lagi sama Mas Rendy. Kata dia hamilnya udah gede takut kenapa-napa, lagian sayang kalau nggak di pake. " Sekar menimpali. "Iya Mbak, makasih banget maaf aku udah ngerepotin keluarga disini." "Santai aja De, kaya sama siapa kita ini saudara jadi gak usah sungkan," jawab Sekar. "Iya De kamu tuh sama kakak sendiri ko kaya sama siapa aja, lagian Mbak mu itu sayang banget sama kamu.Oh iya,sore nanti Aa udah berangkat kerja lagi,Aa minta tolong jagain Mbak Sekar juga Marsha. Apalagi Mbak mu itu lagi hamil jadi tolong kalau ada apa-apa kabari Aa secepatnya. Marsha kalau sekolah yang antar jemput ada sopir. Jadi kamu fokus aja sama kerjaan dan kalau ada waktu luang sekali-sekali tolong cek butiknya Mbak mu." Dengan panjang kali lebar Rendy berpesan pada adik kesayangannya itu. "Baik A, insya alloh semua yang A Rendy bilang, Langi lakukan.Kalau gitu Langi pamit kerja dulu, Sha Ateu berangkat duluan ya, ntar kalau udah pulang kerja kita main lagi," kata Pelangi. "Oke, Ateu." Balas Marsha. Mereka pun melakukan aktivitas masing-masing dengan penuh semangat. ******* Tiba di kantor suasana telah ramai, para karyawan pun sudah pada berdatangan.Pelangi langsung menuju ke ruangan kerjanya, dimana teman- teman satu team nya pun telah pada datang kecuali sang pimpinan di divisi itu yang suka agak telat. Tak lama Pak Toni datang dan langsung memberi arahan untuk mengadakan rapat dadakan,karena akan membahas suatu hal. Dia pun langsung membuka rapat di pagi itu. Suasana menjadi hening sebab semuanya tengah serius mendengarkan apa yang dikatakan sang ketua. Rapat pun selesai dan hasilnya menyatakan kalau perusahaan akan mengadakan acara di sebuah resort. Karena akan mengundang beberapa petinggi perusahaan lain, maka ditekankan kepada semua divisi untuk memberikan pelayanan yang baik. Setelah selesai melakukan briefing Pak Toni pun mempersilakan kepada semua anggota team untuk melanjutkan pekerjaan. Kebetulan Pelangi masuk kedalam team divisi umum jadi pekerjaan nya lumayan sibuk. Tengah asik melakukan pekerjaan di depan komputer tiba- tiba Pak Toni mendekat ke arah kubikelnya Pelangi. Lantas dia pun masuk dan berdiri di dekatnya. Pelangi yang tengah asik bekerja pun sampai terkejut karena nggak menyangka atasannya itu akan nyamperin dirinya langsung. "Maaf Pak ada yang bisa saya bantu? " tanya Pelangi. "Kamu kan, yang namanya Pelangi? " Dia malah balik bertanya. "Iya betul, ada yang bisa saya bantu Pak? " Ulang Pelangi. Karena Pak Toni ditanya bukan nya menjawab malah balik bertanya. "Emm, itu tadi ada telepon dari Bapak pimpinan katanya kamu harus menghadap beliau diruangannya," ujar Pak Toni. "Saya... ? " Sambil menunjuk d**a nya sendiri Pelangi bertanya." Ada apa ya Pak? Ko,kenapa harus saya apa karena saya pegawai baru disini? " "Saya kurang tahu soal itu, yang pasti beliau nya sendiri tadi yang menelpon saya langsung. Kamu harus secepatnya menemui beliau, kalau terlambat takutnya beliau akan marah. Jadi sebaiknya kamu segera temui beliau soal kerjaan yang belum selesai biar saya yang kerjakan," jawab Pak Toni. "Baik Pak, saya akan temui beliau sekarang. Kalau gitu saya permisi dulu takutnya beliau menunggu lama, " jawab Pelangi. Sedang teman-teman team nya secara bersamaan memberi semangat pada Pelangi. Mereka tak banyak bicara karena takut salah kalau menyangkut bos mereka. Pelangi gegas meninggalkan ruang kerjanya menuju keruang big bos,yang tanpa Pelangi ketahui siapa pemilik perusahaan tempat dia kerja itu. Untuk sampai keruangan bosnya itu dia harus menggunakan lift sebab ruangan nya ada di lantai atas. Sampai di tempat tujuan dia celingukan, ruangan mana tempat bos nya itu. Setelah lama mencari akhirnya apa yang dia cari ketemu juga, sebuah ruangan dengan pintu berwarna coklat. "Maaf Mbak apa ini ruangan pimpinan disini? " Meski agak sungkan, dia memberanikan diri untuk bertanya pada wanita yang berdandanan menor yang sedang duduk di meja kerjanya. Wanita tersebut menoleh kearah nya, tampak dia memindai penampilan Pelangi dari ujung kepala hingga ujung kaki. Dengan sedikit angkuh dia bertanya. "Ada perlu apa Anda menanyakan Pak bos? " "Maaf saya tadi disuruh nemui Pak bos oleh ketua team saya." "Oh, udah buat janji? Karena tidak sembarang orang bisa menemui beliau," dengan sedikit angkuh wanita itu bertanya lagi. "Iya udah Mbak. Tadi sama ketua team saya,bilang aja Pelangi mau menghadap karena disuruh Pak Toni ketua team dari divisi umum," jawab Pelangi sedikit jengkel dengan tingkah perempuan tersebut. Ini orang ko gini amat sombongnya minta ampun mentang-mentang aku bawahan pake nanya bertele-tele padahal aku kan hanya disuruh. Gumam hati Pelangi. "Tunggu sebentar saya kasih tahu dulu pada bos, jangan masuk dulu sebelum saya suruh, " setelah ngomong gitu dia beranjak dari kursi menuju keruangan Pak bos tersebut,tapi sebelum pergi tak lupa dia bersolek dulu mungkin pikir dia takut penampilannya berantakan padahal telah cetar membahana. Dengan bibir merah menyala,rok yang teramat pendek, baju yang super ketat hingga menampilkan lekuk tubuh nya. Dia berjalan lenggak lenggok bak seorang model catwalk. Sedang Pelangi dia menunggu wanita tersebut sambil geleng-geleng kepala.Dipikiran dia baru mengetahui ternyata tak semua orang bisa berpakaian yang sopan seperti dirinya. *******
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD