Pak Renal membawa Bu Rani ke kamar mereka. Lantas beliau baringkan tubuh sang istri diranjang. " Mama, kenapa ko sampai sesak napas begini? Papa jadi khawatir, kita periksa kedokter, ya. Takutnya kenapa-napa, " bujuk beliau. Dengan begitu perhatiannya Pak Renal pada sang istri tercinta, meski badan telah capai karena baru pulang kerja. Namun, beliau tetap memprioritaskan dulu istrinya.
Bu Rani menatap sendu sang suami. Dia bangkit dan langsung memeluk Pak Renal erat. Dalam pelukan sang suami dia menangis tersedu-sedu.
Pak Renal, membiarkan sang istri menangis dalam pelukannya. Sesekali dia usap-usap punggung istrinya itu. " Menangislah, biar beban dipikiran Mama berkurang, " ucap Pak Renal penuh kelembutan.
Setelah dirasa cukup, Bu Rani mengurai pelukannya. Dia mendongak, menatap san
