"Siapa itu, Nak? Apa mungkin Dicka pulang lagi?" kata Bu Hany penasaran. "Entahlah, Bu. Kalau begitu, aku akan menemuinya dulu," kata Nadya sembari beranjak dari tempat duduknya. "Ya, Sayang," kata Bu Hany dengan lembutnya. "Anak itu kalau tersenyum, manis sekali. Aku jadi ingat dengan seseorang, tapi siapa ya? Wajahnya seperti tidak asing!" gumam Bu Hany sambil menatap Nadya yang sudah jauh dari pandangannya. "Masa sih, Bu? Memangnya Kak Nadya mirip siapa?" tanya Rani penasaran. Ia tidak sengaja mendengar ucapan Bu Hany yang keceplosan itu. "Emm, entah lah. Ibu hanya menduga saja, takut salah orang. Tapi ibu yakin, wajahnya seperti yang ibu kenal," kata Bu Hany mengernyitkan alisnya. "Oh, mungkin saja itu teman ibu yang mirip dengan wajahnya Kak Nadya," timpal Rani. "Hem, bisa jadi