"A - apa?" Nadya terperanjat kaget. mendengar ucapan dari Rani yang keceplosan itu. Bahkan Rani dengan santainya seperti sengaja memanggil dirinya kakak ipar, entah apa yang di pikirannya, namun ia memanggil lagi dengan sebutan yang sama. "He he, kakak ipar," kata Rani tersenyum lebar sembari meninggalkan Nadya yang sedang gugup dan grogi. "Apa maksudnya dia memanggil aku kakak ipar? Jangan - jangan dia ..." Tiba - tiba Nadya berpikir sejenak sembari memegang piring yang masih kotor. Ia berpikir jika Rani telah menganggap dirinya adalah pacar kakaknya, "Oh tidak - tidak ini tidak boleh di biarkan. Jangan sampai Rani salah paham antara aku dengan Dicka, kalau Yongki tau, bisa panjang urusannya," gumam Nadya. Nadya pun langsung mempercepat aktivitas mencuci piringnya, agar bisa menemui R