"Bagaimana ini! apa aku harus menelepon balik?" kata Andi dalam hatinya. Seketika, hati Andi serasa tidak tenang. ia sangat gelisah karena, ia tidak sempat mengangkat telepon dari Dicka. Namun, Ia ragu untuk meneleponnya kembali. Mengingat atas apa yang dikatakan Dicka waktu itu. Namun, dibalik hati kecilnya, Andi ingin sekali menghubungi Dicka. Tiba-tiba tanpa ia sadari, temannya mengagetkannya dari belakang. "Duar!" Seketika itu pula Andi kaget tidak karuan, "Ya ampun, Ginsul! Apa-apaan si kamu! bikin kaget saja!" geram Andi menyunggingkan bibirnya. "Ya maaf. Habisnya aku dari tadi ngomong terus, ehh malah kamunya diam aja, dengerin aku nggak sih?" kata temannya itu. "Bodoh amatlah, aku tak peduli, aku mau istirahat dulu, udah malam capek aku," ucap Andi sambil melangkah meninggalka