Sunshine's POV
"Apa kau sudah gila? Kenapa kau mematikan liftnya sialan?!"
Mataku melotot pada satu-satunya makhluk yang ada di dalam lift bersamaku. Pada kepalan tangannya yang menempel pada satu-satunya tombol yang berwarna merah di dinding lift.
"Kau tidak mungkin..." Aku kehabisan kata menghadapi kegilaan iblis ini, "Kau hanya bercanda, kan? Kumohon, katakan kau hanya bercanda, Lucifer!"
Masih dengan senyum licik, Lucifer melipat tangannya di d**a.
Ini tidak boleh terjadi.
Terjebak bersama Lucifer di ruangan sempit lebih buruk dari pada terjebak di neraka j*****m. Dan dari ekspresi di wajahnya, aku bisa menebak, Lucifer sama sekali tidak punya niat untuk menekan kembali tombol emergency itu.
Jadi, aku berinisiatif untuk memperbaikinya sendiri.
Tentu saja tidak akan mudah.
Kar
