Sunshine's POV "Oh, fuck." Aku mengharapkan Lucifer meraup bibirku dengan kasar dan menuntut. Mengharapkan jemarinya mencekik leherku dan menjambakku dalam waktu bersamaan. Mengharapkannya memberikanku kenikmatan yang ia berikan padaku tadi siang. Tapi di luar ekspektasi, Lucifer melepaskan genggamannya pada rambutku. Akal sehat menghantamku kembali. Dan efeknya membuat sekujur tubuhku panas dingin. Membuatku menyadari apa yang baru saja kulakukan. Berlutut di bawahnya, memejamkan mata menikmatinya menjambak rambutku, menggigit bibir ketika dia mewanti-wantiku untuk tidak melakukannya. Dan dia menolakku lagi. Ketika akhirnya aku mendapatkan keberanian untuk membuka mata, Lucifer tidak lagi di hadapanku. Dia sedang menanggalkan kemeja putihnya untuk membuangnya sembarangan. Sebelum