Aku menghela nafas dalam-dalam. Ajakannya memang baik, untuk melakukan donasi pada warga. Tapi sepertinya tidak etis pergi bersama lelaki lain disaat aku belum resmi bercerai. [Maaf mas, aku tidak bisa. Biar nanti kusuruh karyawanku saja ya yang bantu-bantu mas disana] --balasku. [Maaf merepotkanmu, mbak] [Tidak apa-apa. Kira-kira mau berbagi di daerah mana?] [Yang dekat-dekat saja, biar gak terlalu jauh yang di daerah Limbangan itu. Tadi siang, saya sudah sempat koordinasi dengan pengurus Masjid] [Oke, biar nanti saya bilang ke Adit sama Eza. Sekarang mereka juga lagi nyiapin barangnya] [Siap, terima kasih mbak] *** "Dek, malam ini mas mau nginap disini." Tanpa permisi lagi, Mas Hendi langsung menerobos masuk ke dalam kamar. Ia menghempaskan tubuhnya diatas springbed. Aku yang