14. Menolak

1302 Words

Aku menghela nafas dalam-dalam. Ajakannya memang baik, untuk melakukan donasi pada warga. Tapi sepertinya tidak etis pergi bersama lelaki lain disaat aku belum resmi bercerai. [Maaf mas, aku tidak bisa. Biar nanti kusuruh karyawanku saja ya yang bantu-bantu mas disana] --balasku. [Maaf merepotkanmu, mbak] [Tidak apa-apa. Kira-kira mau berbagi di daerah mana?] [Yang dekat-dekat saja, biar gak terlalu jauh yang di daerah Limbangan itu. Tadi siang, saya sudah sempat koordinasi dengan pengurus Masjid] [Oke, biar nanti saya bilang ke Adit sama Eza. Sekarang mereka juga lagi nyiapin barangnya] [Siap, terima kasih mbak] *** "Dek, malam ini mas mau nginap disini." Tanpa permisi lagi, Mas Hendi langsung menerobos masuk ke dalam kamar. Ia menghempaskan tubuhnya diatas springbed. Aku yang

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD