12. Lelaki tak punya malu

1428 Words

"Dek, maaf. Mas bersalah karena tidak mengatakan yang sejujurnya dari awal. Tapi tolong, mulai hari ini terimalah Kartika jadi adik madumu." Mataku membulat mendengar ucapan Mas Hendi. Tega-teganya dia ... Apa dia sudah gak waras? "Apa aku gak salah denger, Mas?" "Iya, mas yakin kamu mau menerima Kartika. Kamu adalah wanita yang baik hati, Dek. Kita bisa hidup berdampingan nantinya." "Enak banget kamu ngomong gitu, Mas. Apa kamu gak mikirin perasaan aku 'hah? Ah iya, tentu saja tidak. Karena sudah ada wanita ini di hatimu." "Dek ..." "Jadi selama sebulan ini kalian sudah menikah diam-diam? Kamu sudah mengkhianati pernikahan kita, Mas. Apa salahku?" "Dek ..." "Kalau iya memang kenapa? Kita sudah menikah dari sebulan lalu karena kami saling mencintai. Mas, bilang saja kalau kita mema

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD