“Dia….” Suara Vidwan terdengar menggantung. Terlihat sangat jelas dari raut wajahnya jika laki-laki itu ragu untuk menyelesaikan kalimatnya. Wanita di depan Vidwan terlihat semakin penasaran. sesekali ia menggerakkan kepalanya atau mengangkat sepasang alisnya, memberi tanda bahwa ia sangat ingin tahu. Grisse yang kini menjauh dari mobil jadi bisa melihat dengan jelas air muka Vidwan yang jelas mengundang tanya. Hingga akhirnya Grisse paham, bahwa Vidwan tengah kebingungan menjelaskan tentang siapa dirinya. Perlahan, Grisse maju dan berdiri di antara Vidwan dan wanita cantik yang kini menatapnya dan Vidwan bergantian. “Hai, aku Grisse.” Sapa Grisse sambil tersenyum ramah. Tangan kanannya terulur dan menggantung di udara cukup lama, sebelum akhirnya wanita itu menyambut uluran tangannya.