PART. 3

727 Words
Kate menatap Molly dengan perasaan puas. Charles sengaja hanya diam saja, setelah melihat Kate begitu lihai bicara, dan bersandiwara. Molly tentu saja tahu siapa itu Kellan Sanders. "Bagaimana, Nyonya. Apa anda mengenal keluargaku? Atau aku harus menunjukan koran pagi ini yang memuat tentang perjalanan kami beberapa waktu ini?" Kate mengangkat dagunya ke arah Molly. "Charles, katakan padaku dengan jelas, ada hubungan apa di antara kau, dan dia?" Molly menatap tajam bola mata Charles. "Apa anda tidak menyimak pembicaraan kita dari tadi, Nyonya? Apa anda tidak bisa memahami, kalau aku ini adalah calon istri Charles, dan calon mommy bagi Chad." "Jadi selama ini kau berbohong, Charles!?" "Berbohong apa? Apa dia berjanji akan menikahi anda, tidak bukan? Berbohong kalau tidak lagi tertarik pada wanita? Dia hanya ingin menjaga perasaan anda, Nyonya. Apa hal sekecil itu saja, anda tidak mengerti ...." "Diam! Aku bertanya pada Charles ...." "Apa yang dikatakannya benar, Molly. Sebaiknya kau pergi. Sekarang kau sudah tahu yang sebenarnya." "Ya, benar. Pergilah, Nyonya. Tidak ada lagi tempat bagimu di sini." "Kau sangat kurang ajar!" Geram Molly pada Kate. "Aku tidak kurang ajar, keluargaku sudah mengajariku banyak hal. Juga cara menghadapi wanita seperti anda, yang tidak mau menerima kenyataan." "Huuh!" Molly mengambil tasnya yang ada di atas meja kerja Charles. Ditatap Charles dengan perasaan marah yang hampir tak bisa lagi ia kendalikan. "Aku pergi, Charles. Nanti kita bicara lagi." "Silahkan, Nyonya," sahut Kate dengan senyum kemenangan di bibirnya. Charles mengiringi langkah Molly menuju pintu. Molly memutar tubuhnya, sehingga mereka jadi berhadapan. Molly mengecup bibir Charles, tanpa Charles menduga. "I love you, Charles," ucapnya di depan wajah Charles. Charles tidak menjawab, ia hanya menghela napas berat. Charles ingin menutup pintu, tapi Kate menahan daun pintu. "Aku juga harus pergi." "Terima kasih atas bantuanmu, Kate." Charles menatap wajah Kate. Tangan Kate terangkat, diusap bibir Charles dengan jari tangannya. Kate berjinjit, bibirnya mengecup bibir Charles, di ambang pintu yang daun pintunya terbuka. "Bantuanku tidak gratis, Uncle C. Ada harga yang harus kau bayar." Kate mengusap bibir Charles yang baru saja ia kecup. "Aku pergi dulu, by Uncle C." Kate melangkah tanpa menunggu jawaban Charles. Ia berlenggak lenggok bak peragawati. Dressnya yang kentat memperlihatkan keindahan lekuk tubuhnya. Mata Charles mengerjap, disentuh bibirnya yang baru saja mendapatkan dua kecupan dari dua orang wanita. Charles menggelengkan kepala, mengusir satu rasa di dalam hatinya. *** Kate menghentikan mobilnya di depan gerbang rumah Charles. Seorang pria mendekati mobilnya. "Selamat malam," sapa si penjaga. "Selamat malam. Saya Kate Sanders, bisakah bertemu dengan Tuan Charles Evans?" Kate memperlihatkan kartu pengenal dirinya. "Tunggu sebentar, Nona." Si penjaga mengambil kartu pengenal Kate, lalu ia tampak menghubungi seseorang. Kemudian, ia kembali mendekati mobil Kate. Pintu gerbang dibuka oleh pria lainnya. "Silahkan masuk, Nona." Penjaga menyerahkan kembali kartu pengenal Kate. "Terima kasih," Kate menyimpan kembali kartu pengenal miliknya di dalam tas. Kate menjalankan mobilnya, melewati pintu gerbang yang tinggi, dan kokoh. Rumah dua lantai yang sangat besar berdiri kokoh di hadapannya. Kate memarkir mobil di depan teras yang tinggi, dengan tangga di sampingnya. Seorang pria membukakan pintu mobilnya. Kate ke luar dari dalam mobil, sambil tersenyum pada pria itu. "Silahkan, Nona." "Terima kasih.' Kate menaiki tangga menuju teras yang luas. Daun pintu terbuka, seorang wanita tua menyongsongnya. "Selamat datang, Nona. Tuan menunggu anda di ruang tamu." "Terima kasih." Wanita itu membawa Kate ke ruang tamu. Charles berdiri untuk menerima kedatangan Kate. "Hallo, Charles. Apa aku mengganggu waktumu. Aku datang untuk berkenalan dengan Chad, apa dia ada?" Cerocos Kate, setelah mengecup pipi Charles. "Silahkan duduk, Kate. Amy, panggilkan Chad di kamarnya." "Baik, Tuan." Kate duduk, Charles juga duduk. Amy beranjak meninggalkan ruang tamu. "Ada apa kau ingin bertemu Chad, Kate?" "Tentu saja karena aku harus mengenal calon anakku." Kate tersenyum sambil mempermainkan alisnya, menggoda Charles. "Kate, jangan bercanda." Charles menatap tajam wajah Kate. Ia pikir, Kate sudah keterlaluan. "Aku tidak sedang bercanda, Uncle. Apa yang aku katakan, adalah apa yang ada di dalam hatiku. Aku bukan orang yang bisa menyimpan apa yang aku rasakan. Aku ...." "Kate, sudah aku katakan, saat ini aku tidak tertarik pada wanita." "Apa itu artinya, Uncle tertarik pada pria?" "Kate, kau mengerti apa yang aku maksudkan. Penghianatan istriku mengikis rasa percayaku pada sosok wanita." "Aku ... oh ... apa ini Chad. Hallo, Chad. Perkenalkan aku Kate Sanders. Daddymu adalah teman Daddyku. Apa kita bisa berteman juga?" Kate mengulurkan telapak tangannya pada Chad. Chad hanya menatap telapak tangan Kate, lalu beralih menatap wajah Kate. BERSAMBUNG
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD