18. Sesal

1982 Words
Sesal Ratu Niyya menangis sesegukan di samping ranjang pangeran Zhellograf. Di mana sana pangeran Zhellograf terbaring tak berdaya. Antara hidup dan mati. Benar kata pangeran Zhellograf. Hidup menderita, mati pun tak bisa karena belum waktunya. Entah kenapa tangis ratu Niyya pecah seketika. Rasa sesak mulai menyelimuti dadanya. Baragkali ini rasanya menyesal. Sesal yang terlambat. Karena tau terlambat pangeran Zhellograf sakit separah ini. "Maafkan ibunda nak, ibunda terlalu menyepelekan penyakit kutukanmu. Tidak seharusnya ibunda bersikap acuh padamu. Ibunda tak seharusnya membenci kamu yang tidak bersalah. Kamu adalah anakku juga. Tidak seharusnya aku bersikap keras padamu. Maafkan ibunda nak, seumur hidupmu kamu belum pernah mendapatkan kasih sayang dari ibunda. Ibunda sangat menyesal. Maaf, maaf," sesal ratu Niyya sambil sesekali mengecup tangan pangeran Zhellograf. Kesalah terbesar ratu Niyya telah ia akui dan sesail. Kemanakah ia selama ini? Apa benar penyihir Grozu lah yang membuat sang ratu membenci anaknya sendiri? Semoga dengan kejadian ini ratu Niyya benar benar sadar akan kesalahannya pada anak lelakinya. Semoga saja pangeran Zhellograf mampu bertahan hingga ada orang yang bisa mematahkan mantara kutukan penyihir Grozu. "Semenderita ini kah selama ini anakku? Apa yang selama ini pangeran lakukan untuk bertahan hidup dayang Soya?" tanya ratu Niyya pada dayang Soya. Dayang Soya adalah dayang yang mengurus pangeran Zhellograf sejak kecil. "Ia hanya berdiam diri di kamar sambil melamun tuan ratu. Pernah sekali ia kabur dari istana. Itu karena ia merasa jenuh dengan kondisinya. Ia ingin melihat dunia luar. Namun kondisi tubuhnya tidak memungkinkan. Saat pangeran kabur, di sanalah ia bertemu dengan Nada. Nada membantu pangeran hingga pintu perbatasan antara desa Moregestte dan negeri Zdellaghoztte. Namun saking lemahnya pangeran. Ia jatuh pingsan tak jauh dari perbatasan," cerita dayang Soya. Pangeran Zhellograf juga bercerita tentang perasaan cintanya pada dayang Soya. Malah dayang Soya mendukung pangeran Zhellograf untuk menyatakan perasaan cintanya. Tau akan di tolak, lebih baik dayang Soya melarangnya saat itu. Tapi bisa apa? Cinta tak bisa di paksakan. Setelah penolakan cinta dari Nada. Pangeran Zhellograf mengurung dirinya di kamar. Ia lebih banyak melamun. Saat dayang Soya mengantarkan obat yang di racik Nada. Pangeran langsung meneguknya tanpa ragu. Namun tetap saja. Meski obat itu di minum. Saat ini yang lebih sakit adalah hati pangeran Zhellograf. Ini lebih sakit dari sakit fisik yang ia derita selama ini. Tiba saat ratu mengabarkan akan mengunjungi pangeran Zhellograf. Dayang Soya senang karena akhirnya ratu Niyya mau menemui pangeran Zhellograf. Tapi ratu Niyya malah memojokan pangeran Zhellograf. Malah menganggap pangeran Zhellograf sebagai biang keladi atas semua kejadian di masa lampau. Ratu Niyya malah habis membela Nada di bandingkan menghibur anaknya yang menderita karena sakit. Pantas saja sekarang ini pangeran Zhellograf jatuh pingsan. "Aku menyesal dayang Soya. Menyesal. Entah apa yang membutakan aku selama ini. Tapi aku sungguh sangat menyesal. Sayangku, anakku, bukalah matamu nak. Ini ibunda. Ibunda berjanji setelah kamu sadar. Ibunda akan lebih menyayangimu," ratu Niyya terlihat sangat menyesal. Air matanya mengalir deras membanjiri pipinya. Seakan ia benar benar baru sadar dari hipnotis. Seakan selama ini ia di samarkan untuk membenci pangeran Zhellograf. Tapi syukurlah akhirnya ratu Niyya tersadar. Dan mau mengakui pangeran Zhellograf sebagai anaknya kembali. ******** Penyesalan memang selalu datang di akhir kejadian. Penyesalan selalu datang terlambat. Tapi lebih baik merasakan penyesalan, dari pada tidak menyesal sama sekali. Pangeran Gustavo membaringkan tubuhnya di ranjang megahnya. Ia masih mengkhawatirkan Nada. Entah kenapa perasaannya berubah menjadi tidak enak. Seperti akan terjadi sesuatu hal pada dirinya dan Nada. Semoga saja peri Tasya yang menyamar sebagai merpati putih. Menjalankan tugasnya dengan baik. Beruntungnya pangeran Gustavo mempunyai peri yang bisa berubah wujud. Jadi ia bisa memantau kekasihnya lewat mata peri Tasya "Pangeran Gustavo. Sepertinya anda mulai pindah haluan. Bukankah permata biru lebih penting dari pada memperhatikan Nada?" tanya peri Oktaria dalam tabung ajaibnya. "Cinta memang selalu membutakan segalanya peri Oktaria. Pangeran kita sedang di mabuk cinta. Sampai rela mengutus peri Tasya untuk mengawasi Nada," ucap peri Devie. "Kalian berdua diam saja. Kalian bertiga ikut kebumi atas perintah ayah untuk menemaniku saja. Bukan untuk mencampuri urusanku. Sudah diam!" bentak pangeran Gustavo. "Kami hanya mengingatkan pangeran Gustavo. Tujuan anda di turunkan ke bumi adalah untuk mencari permata biru itu. Bisa bahaya jika yang menemukan duluan adalah penyihir jahat," tanpa menyerah peri Devie memberikan peringatan pada pangeran Gustavo. "Aku tau itu. Aku juga sedang berusaha untuk menemukannya. Bukankah waktu itu kalian yang bilang, kalau Nada mempunyai aura untuk menunjukan jalan ku. Untuk menemukan permata biru itu? Jangan salahkan aku, karena hal itu membuat aku jatuh cinta padanya. Buktinya sampai sekarang keberadaan permata biru itu belum saja di temukan. Aku mulai bosan. Aku tidak akan gencar mencari permata biru itu. Biarlah takdir yang menunjukan jalannya sekarang," ucap pageran Gustavo. Peri Oktaria dan Peri Devie hanya bisa diam mengengarkan ucapan pangeran Gustavo. Ini sudah dua puluh tahun lebih. Pencarian selama ini belum membuahkan hasil apapun. Awalnya pangeran Gustavo mengira misi ini akan berjalan dengan mulus dan gampang. Tapi tak semudah di pikirkan. Malah lebih sulit dari pada yang di kira. Pangeran Gustavo memantau keadaan Nada dari jauh melalui mata peri Tasya. Ia melihat Nada sedang mengecek kondisi pangeran Zhellograf. Selain Nada dan pangeran Zhellograf. Di sana ada juga ratu Niyya. Terlihat jelas wajah cemas di paras ratu Niyya. "Bagaimana kondisinya Nada?" tanya ratu Niyya usai Nada memberikan pengobatan pada pangeran Zhellograf. "Kondisinya sedikit membaik. Sepertinya ramuan herbal yang aku baru saja racik. Membuat sistem imunnya meningkat. Semoga saja pangeran lekas siuman," jelas Nada. "Syukurlah. Nada, boleh ibunda meminta sesuatu?" Nada mengerutkan keningnya. Meminta apa lagi yah kira kira? "Meminta apa ibunda ratu?" "Pura pura lah mencintai pangeran Zhellograf," pintan ratu Niyya. Hal itu sontak membuat pangeran Gustavo yang tadinya sedang rebahan di ranjangnya. Bangun dengan spontan. Apa apaan ini? "Setidaknya sampai kondisi pangeran membaik. Ibunda tau ini pilihan yang sangat berat. Tapi apa kamu tega melihat ibunda kehilangan anak untuk yang ke dua kalinya?" medengar ucapan ratu Niyya. Nada tidak bisa berkata apa apa. Tapi bagaimana mungkin ia bisa mengkhianati pangeran Gustavo? Ia tidak ingin pura pura mencintai pangeran Zhellograf. Yang ia cintai hanya pangeran Gustavo. Sejak masuk ke dalam istana kerajaan Zdellaghoztte. Nada selalu di hadapkan posisi yang serba salah. Posisi Nada kali ini juga sangat terjepit. Di satu sisi ia baru saja merajut kasih bersama kekasihnya pangeran Gustavo Orion. Di satu sisi ia juga perlu menyelamatkan nyawa manusia. Tapi apakah harus dengan cara pura pura mencintai pangeran Zhellograf? Bukankah itu menyakitkan? Pangeran Gustavo terbelalak kala medengar permintaan ratu Niyya. Bukankah kemarin ia sendiri yang memints untuk menjaga Nada. Bukankah kemarin ratu Niyya bilang jangan biarkan pengorbanan pangeran Zhellograf sia sia karena cintanya di tolak oleh Nada. Kenapa sekarang justru ratu Niyya meminta Nada untuk pura pura mencintai pangeran Zhellograf. "Aaaaaggghhhh!!" teriak pangeran Gustavo. Ia menyesal telah mengizinkan Nada untuk merawat pangeran Zhellograf. Ia menyesal karena mempercayai perkataan ratu Niyya yang seakan akan mempercayainya untuk menjaga Nada. Kenapa ada orang seperti ratu Niyya. Ucapanya tak bisa di percaya. Setelah berbicara manis. Tapi di belakang malah menusuk. Pangeran Gustavo bangkit dari ranjangnya. Ia harus cepat bergegas menuju kastil kerajaan Zdellaghoztte. Pangeran Gustavo harus memperjuangkan cintanya. Nada tidak boleh setuju dengan permintaan ratu Niyya. Sesampainya di depan kastil kerajaan Zdellaghoztte. Ia langsung menaiki Pholeptho. Pangeran Gustavo langsung menarik pengendali kuda. Hingga membuat Pholeptho terkejut dan berlari kencang. Tak lama setelah ia mengendarai Pholeptho. Pangeran Gustavo menepuk jidatnya sediri. "Bodoh! Ngapain aku buang waktu menmpuh perjalanan dengan Phopleptho. Aku kan bisa menghilang dengan cepat sampai kastil kerajaan Zdellaghoztte," ujar pangeran Gustavo kesal. Setelah itu pangeran Gustavo menghilang dan muncul di depan kastil kerjaan Zdellaghoztte. Pangeran Gustavo langsung turun dari Pholeptho. Ia berlari menuju kastil kerajaan Zdellaghoztte. Pangeran Gustavo di hadang dua pengawal kerajaan Zdellaghoztte. "Minggir aku harus masuk!" ujar pangeran Gustavo kasar. Namun sepertinya pengawal itu bersi kukuh mencegah pangeran Gustavo. "Anda siapa? Ada keperluan apa anda ke sini?" tanya salah satu pengawal kerajaan. "Aku pangeran Gustavo. Aku ingin bertemu Nada dan ratu Niyya. Sudah apa aku boleh masuk?" jawab pangeran Gustavo dongkol. Sebelumnya ratu Niyya memerintahkan jika ada seorang pangeran. Bernama Gustavo Orion mencarinya. Jangan biarkan is masuk. Sepertinya dia sudah mengantisipasi akan terjadinya hal ini. Tapi kenapa ratu Niyya berubah pikiran saat bilang kalau ia mempercayai pangeran Gustavo. Apa karena melihat kondisi pangeran Zhellograf yang semakin memburuk? Apa harus ia melakukan hal ini? Rela menyakiti pangeran Gustavo dan Nada. Dengan berpura pura mencintai pangeran Zhellograf. Padahal ia sudah tau kalau Nada dan pangeran Gustavo saling mencintai satu sama lain. "Maaf atas permintaan ratu Niyya. Anda tidak di izinkan masuk ke dalam istana!" ucap tegas pengawal kerajaan. "Apa? Kenapa seperti itu? Aku ini pangeran Gutavo! Bertahu pada ratu ada pangeran Gustavo ingin menemuinya segera!!" perintah pangeran Gustavo. "Tidak bisa pangeran. Kami di perintahkan untuk tidak mengizinkan pangeran Gustavo masuk ke dalam istana," Sling!!! Pangeran menghunuskan pedangnya ke arah leher pangawal kerajaan. "Panggil ratu Niyya atau kalian semua aku bunuh!" melihat kemurkaan pangeran Gustavo. Salah satu dari pengawal yang menjaga pintu. Bergegas berlari masuk ke dalam istana. Ia langsung mencari ratu Niyya. Bisa kacau kalau ada pertumpahan darah di depan pintu masuk kastil. "Lapor tuan ratu. Maaf saya menganggu. Di luar ada pangeran Gustavo yang memaksa ingin masuk ingin bertemu tuan ratu dan Nada," lapor sang pengawal. "Sudah aku bilang. Jangan membiarkan dia masuk!" ucap ratu Niyya. Nada yang mendengarkan ucapan ratu Niyya langsung menoleh ke arahnya. Bukankah kemarin kemarin sikapnya sangat ramah? Bahkan ratu Niyya sendiri yang meminta untuk di kenalkan pada pangeran Gustavo. Kenapa sekarang sikapnya sedikit kasar? "Tapi tuan ratu. Ia mengancam kami menggunakan pedang. Kami tau keahlian pangeran Gustavo sangat ahli dalam berperang. Ia sering menjadi panglima perang untuk merebut sebuah kerajaan," pangeran Gustavo memang ahli dalam berperang. Tanpa adanya patih atau panglima perang. Ia selalu berhasil memenangkan perangan. Tentu saja selalu berhasil. Mana ada yang bisa mengalahkan manusia setengah dewa seperti pangeran Gustavo Orion. Pangeran langit yang akan mewarisi tahta kerajan langit. Baru kali ini pangeran Gustavo murka. Ia tak suka pada orang yang bermulut manis. Tapi di belakang menusuk. "Baiklah aku akan ke sana," ujar ratu Niyya. "Aku ikut!" ucap Nada. "Tidak boleh! Mulai sekarang perpura pura lah mencintai pangeran Zhellograf Nada!" setelah itu ratu Niyya pergi dari kamar pangeran Zhellograf. Ratu Niyya sengaja mengunci Nada di dalam kamar pangeran Zhellograf. Kenapa ratu Niyya menjadi kejam? "Beraninya kamu ke sini dengan membuat keributan pangeran!" ucap ratu Niyya saat sampai di depan pintu kastil kerajaan Dzellaghoztte. "Aku tidak akan berbuat keributan jika saja anda tidak berdusta! Kenapa kemarin anda meminta aku menjaga Nada. Tapi sekarang anda malah meminta Nada mencintai pangeran Zhellograf?" tanya pangeran Gustavo. Kening ratu Niyya berkerut aneh. "Dari mana kamu tau aku meminta Nada untuk pura pura mencintai pangeran? Aku tidak mengatakannya pada siapapun kecuali pada Nada?" Betapa bodohnya pangeran Gustavo. Ia juga. Pangeran Gustavo kurang memperhitungkan ini akibat emosi. Ia tau hal ini kan dari mata peri Tasya. Saking terbakar api cemburu, pangeran Gustavo sampai rela menerobos masuk ke dalam istana. "Dari siapaun aku tau hal itu. Aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi tuan ratu. Aku akan terus memperjuangkan cintaku pada Nada," tegas pangeran Gustavo. "Baiklah. Aku punya satu syarat. Aku akan membiarkanmu bersama Nada. Asalkan kamu harus memusnahkan penyihir Grozu! Mematahkan mantra kutukan penyihir Grozu!" syarat ratu Niyya memang cukup berat. Penyihir Grozu sangat kuat. Meski ia adalah anak dewa langit. Tapi tetap saja ia membutuhkan putri pemimpi untuk memusnahkan penyihir Grozu. Pangeran Gustavo memang memiliki kekuatan yang bisa ia pakai untuk mengalahkan penyihir jahat Grozu. Sesuai dengan ramalan peri Jaisi. Bahwa yang akan bisa mengalahkan dan mematahkan mantra kutukan penyihir Grozu adalah anak dewa langit dan putri pemimpi. Siapakah putri pemimpi itu? Mencari permata biru saja belum ia temukan. Apalagi sekarang harus menemukan putri pemimpi. Tapi ia harus memperjuangkan cintanya pada Nada. Apapun caranya ia akan tempuh. Termasuk mengalahkan penyihir Grozu dengan tangannya sendiri. Pangeran Gustavo tidak rela kalau sampai Nada di paksa untuk berpura pura mencintai pangeran Zhellograf. Ia juga tak rela kalau nantinya Nada malah jatuh cinta betulan pada pangeran Zhellograf. "Baiklah. Aku akan mencari penyihir Grozu di lembah kematian. Tunggu aku mengalahkan dia! Dan anda Tuan ratu! Harus menepati janjimu untuk mengembalikan Nada padaku!" ujar pangeran Gustavo tegas. Apapun ia akan tempuh untuk meraih cintanya. Meski nyawa taruhannya. Pangeran Gustavo tidak perduli. Ia harus merebut Nada kembali kedalam pelukannya. Semoga saja semua tidak terlambat. Pangeran Gustavo harus berjuang demi cintanya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD