Chapter 4 - The Bos My CEO
Malam telah menujukan wajahnya. Hari sudah berubah menjadi gelap. Angin malam mulai berdesir membuat daun-daun saling bergesekan. Nampaknya hari ini akan hujan. Karena sedari tadi ada petir dan angin. Waktu yang sangat tepat untuk segera istirahat. Tertidur dalam kasur yang empuk berselimbutkan selimbut yang tebal. Dibuai oleh mimpi yang indah.
Namun, kenyataannya. Tepat pukul sepuluh malam, Nadira baru selesai mengerjakan tugas dari Nicho. Nadira juga tidak menyangka. Ia bisa menyelesaikan tugas yang segitu banyaknya. Ternyata tidak sesulit apa yang Nadira bayangkan. Kalau hanya merekap dan memgatur jadawl ulang tinggal di kerjakan saja sesuai yang Nadira pernah kerjakan. Nadira kira harus merekap lagi dari awal. Ternyata hanya meneruskan saja. Sudah malam seperti ini, kayaknya karyawan yang lainnya sudah pulang. Mungkin saja hanya Nadira sendirian yang lembur. Untungnya Nadira bukan orang yang penakut. Nadira sudah sering di tinggalkan sendiri. Nadira tidak takut pada hantu. Yang justru ia takutkan adalah orang jahat.
Nadira keluar ruangannya, ternyata gelap. Mungkin memang sengaja kalau malam lampu kantor di matikan. Tidak lama terdengar suara telepon dari ruangan CEO. Siapa yang menelepon jam segini? Sudah tahu kan ini pukul sepuluh malam? Duh, bulu kuduk Nadira jadi merinding. Padahal baru saja dalam hati ia bilang tidak takut hantu. Ini malah di kerjain sama hantu. Malam-malam begini. Nadira lari ke arah lift, ternyata liftnyapun sudah mati. Terpaksa Nadira harus berjalan melalui tangga darurat. Nadira kembali berlari menuju tangga darurat. Namun...
"Aaaawww!" Pekik Nadira, kakinya terkilir karena berlari dengan sepatu hak tinggi. Hampir saja ia terjatuh, tapi ada seseorang yang menangkapnya. Seketika Nadira saling bertatapan dengan orang itu.
"Saya bilang hati-hati! Jangan ceroboh. Sifat ceroboh kamu belum hilang juga ternyata!" Omel Nicho. Suara Nicho itu sangat khas, Nadira kenal betul. Nadira kira tadi yang menolongnya manager Park Wo Bin. Eh malah CEOnya yang galak.
Nadira resek melepaskan tubuhnya dari pelukan Nicho. "Iya, pak. Maaf," sesal Nadira.
"Ngapain kamu masih di sini selarut ini?" Tanya Nicho.
"Saya kan, mengerjakan semua berkas yang anda suruh. Kan, harus selesai besok," sahut Nadira.
"Astaga, Nadira. Jadi kamu lembur untuk mengerjakan semua berkas itu? Sudah selesai semuanya?" Nicho memang rese. Udah dia yang nyuruh mengerjakan semua berkas. Malah berlaga lupa.
"Sudah pak," jawab Nadira singkat. Ia paling tidak mau bertele-tele dengan Nicho.
"Ya ampun! Jadi kamu serius mengerjakan itu semua?" Prok prok prok. Nicho malah bertepuk tangan. Ada apa ini? "Semangat kerja kamu bagus juga ternyata. Tadinya kalau tidak selesai besok juga tidak apa-apa. Sebetulnya itu pekerjaan kamu untuk seminggu," ceplos Nicho tanpa rasa bersalah.
Jadi maksudnya Nadira dikerjain sama Nicho nih? "Apa? Pekerjaan untuk satu Minggu? Jadi bapak ngerjain saya? Saya udah bela-belain loh lembur demi menyelesaikan semua berkasnya!" Tukas Nadira marah. Ingin sekali Nadira mencakar-cakar wajah Nicho yang menyebalkan. Namun, ia tahan. Karena masih menghargai Nicho sebagai atasannya.
"Ya sudah kamu pulang. Ini sudah larut juga. Lain kali setiap pekerjaan yang saya berikan tanyakan lagi. Jangan main tancap gas saja," ujar Nicho tanpa bersalah.
Nadira sudah malas berbasa-basi lagi dengan CEO yang menyebalkan ini. "Iya, pak. Saya pulang dulu," pamit Nadira.
"Aawww!" Pekik Nadira. Rasanya kakinya masih terasa sakit sekali. Bagaimana ini? Mana Nadira harus menuruni anak tangga. Ini kan lantai delapan. Wah bisa bengkak kaki Nadira, kalau memaksakan turun dengan kondisi kaki seperti ini.
Tanpa izin dari Nadira. Nicho menggendong Nadira menuruni anak tangga satu persatu. Entah kenapa Nadira tidak menolaknya. Nadira juga tidak mungkin menolak, karena kondisinya benar-benar sulit untuk berjalan. Wajah Nicho sangat serius saat menuruni anak tangganya. Selama menuruni anak tangga delapan lantai. Mereka saling diam tanpa bersuara. Mereka terhanyut dalam pikirannya masing-masing. Kalau saja yang menggendongnya manager Park Wo Bin. Jantung Nadira auto disco. Kalau Nicho mah biasa saja. Orang Nadira sangat membencinya.
*******
"Sampai rumah kamu kompres kaki kamu. Kayaknya udah mulai bengkak. Kalau besok kaki kamu makin parah. Enggak usah masuk, kamu ke dokter aja. Terus istirahat. Hari pertama udah ceroboh. Gimana ke depannya?" Omel Nicho dalam mobil. Tadinya Nadira menolak untuk di antar Nicho ke rumahnya. Nadira tadinya mau naik taksi saja. Karena bus umum sudah tidak ada yang akan lewat. Karena sudah malam, ya sudah terpaksa Nadira menerima tawaran Nicho.
"Iya, pak," jawab Nadira singkat. Nadira benar-benar tidak mau banyak bicara di depan Nicho. Malas sekali, hubungannya tidak boleh lebih dari atasan ke bawahannya. Itu saja cukup. Karena di hati Nadira hanya ada manager Park Wo Bin.
Manager Park Wo Bin lebih berkarisma dibandingkan CEO Nicho. Manager Park Wo Bin lebih punya pesona dengan sejuta senyumannya. Dia lebih ramah dari pada Nicho. Manager Park Wo Bin lebih banyak nilai lebihnya dibandingkan Nicho. Jadi jangan harap Nadira bisa jatuh cinta pada CEO yang dingin seperti Nicho.
"Kamu ini kenapa? Tidak suka saya antar?" Tanya Nicho membuyarkan lamunan Nadira.
"Enggak kok, pak. Saya justru terimakasih karena anda berkenan mengantarkan saya," ucap Nadira malas. Sebetulnya sangat terlihat jelas Nadira tidak nyaman berada di dalam mobil Nicho. Mungkin Nicho menyadarinya. Makanya dia nanya seperti itu.
"Saya ingatkan sekali lagi! Kamu jangan ceroboh!" Tegas Nicho. Nadira hanya mengangguk tanpa berkata. Entah kenapa rasanya ingin segera sampai di rumah. Nadira tidak betah lama-lama bersama Nicho. Lagian ada angin apa, di hari pertama ia kerja sebagai sekertaris Nicho. Nicho malah bersikap baik sekali pada Nadira. Padahal biasanya juga cuek saja. Apa ada hal yang dibicakan manager Park Wo Bin? Yang membuat Nicho merubah sifat dinginnya. Entahlah, yang jelas. Nadira hanya perlu fokus pada pekerjaannya. Tidak ada waktu untuk tertarik pada sang CEO.
Tidak lama, mobil pun berhenti di depan rumah Nadira. Setelah pamit pada Nicho. Ia langsung masuk ke dalam rumah. Dengan menggunakan payung milik Nicho. Karena saat ini sedang hujan deras. Nadira segera masuk ke dalam rumah. Tanpa menawarkan Nicho masuk dulu.
"Sudah pulang Nadira? Kamu di antar siapa?" Tanya Nabila kepo.
"Sama, siapa aja deh. Ibu kepo banget sih!" Sahut Nadira rada ketus. Kalau tahu Nadira baru saja di antarkan oleh Nicho. Nabila pasti akan senang sekali. Karena ia paling mendukung Nadira menikah dengan orang yang kaya. Katanya untuk mengangkat derajat mereka. Dan secara enggak langsung. Pasti hutang-hutangnya akan lunas. Karena sudah pasti kalau Nadira menikah dengan orang kaya. Mereka tidak perlu memikirkan hutang-hutangnya lagi.
Nadira langsung mandi untuk membersihkan diri. Tanpa memperdulikan omelan dan ocehan ibunya. Hari ini Nadira benar-benar tidak mau membahas soal Nicho. Apa lagi sama ibunya. Bisa berpuluh-puluh episode enggak akan selesai-selesai. Hehe. Setelah mandi, Nadira langsung tiduran di kamarnya. Ia mendengarkan lagu kesukaannya. Sambil mendengarkan ia juga menulis lirik dan huruf Hangul Korea lagu tersebut. Lagunya adalah lagu Chanyeol & Punch – Stay With Me, Official Sound track dari drama Korea Goblin.
나의 두 눈을 감으면
Neoui du nuneul gameumyeon
떠오르는 그 눈동자
Tteooreuneun geu nundongcha
자꾸 가슴이 시려서
Jakku gaseumi siryeoseo
잊혀지길 바랬어
Ichyeojigil baraesseo
꿈이라면 이제 깨어났으면 제발
Kkumiramyeon ije kkaeeonasseumyeon jebal
정말 네가 나의 운명인 걸까
Jeongmal niga naui unmyeongin geolkka
넌 Falling You
Neon Falling You
운명처럼 너를 Falling
Unmyeongcheoreom neoreul Falling
또 나를 부르네 Calling
Tto nareul bureune Calling
헤어 나올 수 없어
Heeo naol su eopseo
제발 Hold Me
Jebal Hold Me
내 인연의 끈이 넌지
Nae inyeon-ui kkeuni neonji
기다린 네가 맞는지
Gidarin niga manneunji
가슴이 먼저 왜 내려앉는지
Gaseumi meonjeo wae naeryeoanneunji
(Stay With Me)
내 마음속 깊은 곳에
Nae maeumsok gipeun gose
네가 사는지
Niga saneunji
(Stay With Me)
내 안에 숨겨왔던 진실
Nae ane sumgyeowatdeon jinsil
나의 두 눈을 감으면
Naui du nuneul gameumyeon
떠오르는 그 눈동자
Tteooreuneun geu nundongcha
자꾸 가슴이 시려서
Jakku gaseumi siryeoseo
잊혀지길 바랬어
Ichyeojigil baraesseo
꿈이라면 이제 깨어났으면 제발
Kkumiramyeon ije kkaeeonasseumyeon jebal
정말 네가 나의 운명인 걸까
Jeongmal niga naui unmyeongin geolkka
넌 Falling You
Neon Falling You
가슴은 뛰고 있어
Gaseumeun ttwigo isseo
여전히 널 보고 있어
Yeojeonhi neol bogo isseo
자꾸만 숨이 막혀서
Jakkuman sumi makhyeoseo
아직은 멀리에서
Ajigeun meolliseo
너를 지켜보고 싶어
Neoreul jikyeobogosipeo
내가 또 왜 이러는지
Naega tto wae ireoneunji
처음 너를 봤을때부터 다르게
Cheoeum neoreul bwasseulttaebuteo dareuge
운명의 시간은 또 더디게 갔지
Unmyeong-ui siganeun tto deodige gatji
내 가슴은 널 향했고
Nae gaseumeun neol hyanghaetgo
내 심장은 다시 또 뛰었고
Nae simjangeun dasi tto twieotgo
꺼져버리던 희미한 불빛
Kkeojyeobeorideon huimihan bulbit
너로 인해 다시 타오르는 눈빛
Neoro inhae dasi taoreuneun nunbit
마치 오래전부터 널 사랑한 것 같아
Machi oraejeonbuteo neol saranghan geot gata
무언가에 이끌리듯 끌려온 것 같아
Mueongae ikkeullideut kkeullyeoon geot gata
나의 두 눈을 감으면
Naui du nuneul gameumyeon
떠오르는 그 눈동자
Tteooreuneun geu nundongja
자꾸 가슴이 시려서
Jakku gaseumi siryeoseo
잊혀지길 바랬어
Ichyeojigil baraesseo
꿈이라면 이제 깨어났으면 제발
Kkumiramyeon ije kkaeeonasseumyeon jebal
정말 네가 나의 운명인 걸까
Jeongmal niga naui unmyeongin geolkka
넌 Falling You
Neon Falling You
Iseng-iseng Nadira juga menerjemahkan lagunya ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Setiap malam sebelum tidur. Ia selalu mengasah bahasa yang ia kuasai. Sampai benar-benar Nadira rasa cukup menguasainya. Nadira mulai menuliskan terjemahannya dalam bahasa Indonesia.
Saat aku menutup mataku
Aku melihat mata itu
Hatiku tetap sakit
Jadi aku ingin lupakan
Jika ini mimpi, tolong biarkan aku bangun
Apa kau benar-benar takdirku?
Jatuh padamu
Seperti takdir, jatuh
Kau memanggilku, panggil
Aku tak bisa lolos
Tolong peluk aku
Apa kau garis nasibku?
Apa kau orang yang sudah kunanti-nantikan?
Kenapa hatiku tenggelam?
(Tetaplah bersamaku)
Apa kau hidup
Jauh dalam hatiku?
(Tetaplah bersamaku)
Kebenaran tersembunyi dalamku
Saat aku menutup mataku
Aku melihat mata itu
Hatiku tetap sakit
Jadi aku ingin lupakan
Jika ini mimpi, tolong biarkan aku bangun
Apa kau benar-benar takdirku?
Jatuh padamu
Hatiku sedang berpacu
Aku masih sedang melihatmu
Karena aku terus terengah-engah
Aku masih sedang mengawasimu
Dari jauh
Kenapa aku menjadi seperti ini?
Berbeda dari momen pertama kali aku melihatmu
Takdir kali ini berlalu dengan perlahan
Hatiku menuju ke arahmu
Hatiku berpacu lagi
Cahaya redup dimatikan
Tapi mataku menyala lagi karenamu
Merasa seperti aku sudah mencintaimu sejak dulu
Rasanya seperti aku ditarik sesuatu
Saat aku menutup mataku
Aku melihat mata itu
Hatiku tetap sakit
Jadi aku ingin lupakan
Jika ini mimpi, tolong biarkan aku bangun
Apa kau benar-benar takdirku?
Jatuh padamu
Nadira berhenti sejenak. Nadira jadi memikirkan kejadian tadi. Kenapa Nicho begitu perduli pada Nadira? Dari mulai Nicho menggendongnya sampai lantai dasar. Lalu mengantarnya sampai rumah. Aneh sepertinya, besok Nadira harus menanyakan hal ini pada manager Park Wo Bin. Nadira menepis pikiran kejadian di kantor tadi. Ia kemudian kembali menerjemahkan lagu Chanyeol & Punch – Stay With Me, Official Sound track dari drama Korea Goblin ke dalam bahasa Inggris.
When I close my eyes
I see those eyes
My heart kept aching
So I wanted to forget
If this is a dream, please let me wake up
Are you really my destiny?
Falling you
Like destiny, falling
You’re calling out to me, calling
I can’t escape
Please hold me
Are you the line of my fate?
Are you the one I’ve been waiting for?
Why is my heart sinking?
(Stay With Me)
Are you living
Deep in my heart?
(Stay With Me)
The truth hidden in me
When I close my eyes
I see those eyes
My heart kept aching
So I wanted to forget
If this is a dream, please let me wake up
Are you really my destiny?
Falling you
My heart is racing
I’m still looking at you
Because I keep running out of breath
I’m still watching over you
From far away
Why am I being like this?
Different from the moment I first saw you
This time of fate is passing slowly
My heart was heading towards you
My heart was racing again
The faint light was turned off
But my eyes are lighting up again because of you
Feels like I’ve loved you from a long time ago
Feels like I’m being pulled by something
When I close my eyes
I see those eyes
My heart kept aching
So I wanted to forget
If this is a dream, please let me wake up
Are you really my destiny?
Falling you
Nadira terlelap setelah menuliskan terjemahan lagu tersebut. Hari ini sangat melelahkan. Karena Nadira seharian ini dikerjain oleh Nicho untuk mengerjakan berkas. Yang harusnya menjadi kerjaannya selama seminggu. Dasar CEO kejam. Nadira harus lebih menjaga jarak dengan Nicho. Siapa tahu Nicho mempunyai maksud tertentu. Nadira tidak mau terjebak dalam hal yang tidak seharusnya ia terlibat.