Mahesa keluar dari lift dengan langkah berat. Kalau bukan karena kado ulang tahun Essa, ia tidak akan kembali ke kantor. Ia pasti akan langsung pulang dan memukuli samsak gantung di ruang fitness sampai karung tinju itu amburadul. Farah sudah bersusah payah mencari dan membelikan kado untuk Essa.
Untuk pertama kalinya ia menyesal menjadi orang yang selalu ingin bertanggung jawab. Jika ia bisa memutar waktu beberapa jam ke belakang dan diberi pilihan untuk menjadi pria paling br*ngs*k di dunia, ia akan dengan senang hati menerimanya. Setidaknya, dengan menjadi pria br*ngs*k ia tidak harus repot-repot mencari tahu dan merendahkan dirinya sendiri untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Bahkan, ia tidak perlu bersusah payah memikirkan akibat malam panas yang menjadi akar permasalahan diri
