SG - 04

1505 Words
Lagu Indonesia Raya berkumandang dilapangan utama Petrida. Para Maba mengikuti upacara penutupan ketika kemarin Ospek resmi tuntas. Dua hari kemarin mereka memakai pernak-pernik khas Ospek. Masih dengan kemeja putih dan bawahan hitam, hanya ditambah kepangan sepuluh dirambut bagi Maba perempuan dan topi yang terbuat dari karton untuk para Maba laki-laki.  Setelah upacara selesai, mereka mendengarkan arahan dari ketua panitia Ospek. Kak Fey, namanya. Mahasiswi jurusan Hukum semester tiga di Petrida yang mempunyai predikat Queen rescue karena kebaikan hatinya. Terbukti ketika kemarin Kating yang lain marah-marah pada para Maba, Fey mencoba melerai. Menjelaskan bahwa Ospek itu ajang pengenalan kampus, bukan ajang tunjuk kekuasaan kakak tingkat. Sepertinya, gara-gara kebaikan itu juga Fey sudah ditandai oleh Denis dan Aris. Kedua jomblo itu jelas-jelas tertarik sehingga Jason, Remond dan Zaky menempeleng kepala mereka berdua. "Lo berdua mau kuliah apa nyari cewek, b*****t," sindir Zaky. Denis dan Aris mendengus, "Namanya juga usaha, elah." "Adik-adik, masa Ospek sudah berakhir dan sekarang kalian boleh daftar kesetiap UKM yang ingin kalian ikuti. Terima kasih," kata Fey memberikan kalimat terakhir sebelum para Maba mulai membubarkan diri untuk mendaftar diberbagai stand UKM yang berada di sekeliling lapangan. UKM = Unit Kegiatan Mahasiswa atau jika di SMA disebut ekstrakulikuler. "Lu pada mau ikut apa?" tanya Jason tanpa minat. "Au. Gue balik ngampus tidur aja lah," jawab Aris. Zaky pura-pura berfikir, "Apa ya..." "Gue ikut pecinta alam ah, biar ada yang mencintai gue," celetuk Denis setengah curhat. "Jomblo, sih," ledek Remond. "Yaudah, gue ke cewek gue dulu." Jason melangkah meninggalkan para kawan idiotnya untuk mendekati Ghea yang sedang bercakap dengan teman-teman baru satu jurusannya. "Hai, Cantik," goda Jason sambil nyengir. Tiba-tiba yang heboh malah teman-teman Ghea, membuat Jason kembali memasang wajah datar. "Lo ngapain di sini? Sana daftar kegiatan," usir Ghea. Jason mengangkat bahunya. "Nggak tahu mau daftar apa. Ada komunitas mencintai lo seumur hidup nggak, sih?" "Nggak ada lah, tolol." Ghea memutar kedua bola matanya, kesal. "Ih, sok tau. Ada, kok. Gue doang tapi anggotanya. Soalnya gue nggak mau bagi lo ke cowok lain." "Serah lo, serah. Jangan gangguin gue bisa nggak? Gue mau daftar kegiatan nih dan lo juga sana cepetan." "Iya deh," Jason mengangguk dan sebelum pergi ia mendekatkan bibirnya pada telinga Ghea kemudian berbisik, "Hari ini warna **-nya apa?" Dengan kuat Ghea menginjak sepatu Jason lalu melangkah meninggalkan cowok s***p itu. Jason hanya mengaduh tetapi tertawa seperti orang gila kurang asupan mecin. "Mari, J, daftar kegiatan-kegiatan bodoh ini. Satu aja lah yang penting ikut komunitas." Setelah mengatakan itu ia mulai melangkah mencari UKM mana yang sekiranya tak membuang banyak waktu tetapi tak boring. Akhirnya ia memilih mendekati stand pendaftaran boxing. "Hai, gue Rio dan lo berminat ikut boxing?" seorang kating dengan perawakan tinggi menyapa Jason dan memberikan selembar kertas pendaftaran. Jason mengangkat bahunya. "Ada forum tauran antar Mahasiswa nggak, Bang?" Rio, yang bertugas menjaga stand pendaftaran itu mengangkat sebelah alisnya, "Sorry?" "Gue waktu SMA aktif tauran dan masa sih nggak ada forum kaya gitu di Petrida? Payah amat." Rio menahan tawanya, kemudian ia memanggil orang yang bertanggung jawab pada para Maba.  "Fey, kayanya ada adik kelas kita yang jadi panglima perang nih. Jelasin deh sama lo," kata Rio sambil tertawa. Fey datang, bertanya apa yang terjadi dan Jason tampak acuh tak acuh. "Forum tauran? Nggak ada yang seperti itu di sini." Fey ikut tertawa. "Kalau gitu, gue nggak ikut apa-apa." "Kenapa nggak kita ajakin aja dikomunitas kita Fey?" tiba-tiba Rio berbisik. Fey mengerutkan dahinya. "Emang lo yakin panglima perang ini mau?" "Komunitas apaan?" tanya Jason langsung. "Lo jurusan Hukum 'kan?" tanya Rio. Jason mengangguk. "Kalau lo ngerasa nggak ada UKM yang menarik, ikut komunitas kita aja. Masih anak kampus Petrida sih, tapi kegiatannya nggak pakai nama Petrida. Komunitas pribadi." "Apaan?" "KGK. Komunitas Gerakan Kemanusiaan." Jason menaikan sebelah alisnya, "Ngasih-ngasih pengemis makanan?" Rio dan Fey terbahak. "More." "Kalau lo tertarik, ini kontak gue. Kalau nggak salah nama lo Jason, ya? Nanti kalau lo mau ikut, Rio bakal jelasin tentang komunitas kami." Fey memberikan selembar kertas berisi nomor ponsel dan Jason menerimanya. Kegiatan diluar kampus tapi anggotanya anak kampus? Kayanya nggak buruk. *** "Bi, gue kangen Sulis, deh," kata Jason sambil men-unyel-unyel pipi Ghea. "Hmmm," "Gue kangen kalau dia lagi ngerengek minta diajak makan malem sama nonton bioskop." "Gila." "Gue kangen juga mandiin Sulis." "Ikan cupang lo itu seumur hidupnya di air, J, gimana caranya lo mandiin dia kalau tiap detik bersentuhan sama air?!" Ghea menggeram. Ya, Sulis adalah salah satu ikan cupang favorit Jason yang saat ini sudah resmi menjadi menantu Remond. Sulis sudah tak tinggal bersama Jason jadilah cowok itu merasa kehilangan. "Udah sih nggak usah sedih, lagian lo punya yang baru 'kan? Family twilight," kata Ghea. Wajah Jason langsung cerah. "Iya, lo bener, Bi!" "Hmm," "Apa nanti gue beli lebih banyak, ya? Nanti gue namain Jasper, Alice, Emmet----keluarga cupang vampir pertama di Dunia!!" Cowok gue kok b**o banget.... "Iya, sayang, iya," desah Ghea, tak mengerti lagi pada pikiran Jason. "Eh, tapi menurut lo cupang gue si Ed, suka nggak sama si Bell, Bi?" "Mana gue tahu," "Ya lo harus tahu dong! Lo 'kan ibu dari cupang-cupang gue!" Ghea mencubit kedua pipi Jason dengan gemas sampai kulitnya yang memang putih itu langsung memerah. "Ih, kasar sih, Bi. Tapi enak, lagi dong," kekeh Jason. "Nggak. Sekarang udah ya, berhenti ngomongin cupang." "Lo cemburu sama cupang-cupang gue?" "Iya, kenapa emang?!" kata Ghea tak sepenuhnya bohong. Terkadang Ghea kesal jika Jason selalu membicarakan cupang-cupangnya dibandingkan mengobrolkan hal lain dengan Ghea. "Gue mau pergi siaran nih. Inget ya, jangan beli cupang lagi. Awas lo!" Sebelum keluar dari kamar Jason, Ghea menepuk pipi kanan pacarnya itu lalu pamit. "Kalau nyupang lo, boleh?" goda Jason sok polos. Ghea hanya mengacungkan jari tengahnya lalu benar-benar keluar dari kamar Jason. *** "Oke, waktunya 'Ask.me' di radio Muda-Mudi FM!  Udah banyak pertanyaan-pertanyaan ya di kesempatan kali ini. Temanya adalah 'Udah pacaran lama tetapi nggak bosen' dan pertanyaannya banyak yang keren. Ghea baca satu-satu, ya." Gadis itu mulai menatap layar laptop dihadapannya dan mulai membaca sederet pertanyaan-pertanyaan dari pendengar setianya. "Pertanyaan pertama datang dari @Rere66: 'Halo kak Ghea, gimana caranya bikin si doi tetep nempel ya? Aku udah pacaran empat tahun nih' Waah.. Keren banget empat tahun! Menurut aku sih, biar doi kamu makin nempel, sering-sering aja hangout dan selalu punya bahasan kalau lagi ngobrol. Jangan biarin ada celah dan jarak dikit aja dihubungan kamu supaya empat tahun kamu nggak sia-sia. Semoga tambah langgeng ya!" Pertanyaan lainnya datang. "Kali ini dari @Feti_Harfa: 'Aku udah pacaran tiga tahun dan cowokku cuek banget. Harus aku yang chat duluan dari pertama pacaran. Jadi negatif kalau dia nggak sayang aku'. Aduuh, kok mikirnya gitu? Hai, Feti, jangan negatif dulu. Mungkin cowok kamu itu tipe orang yang bingung mengekpresikan perasaannya. Ada lho sebagian orang yang terlihat cuek sama pasangannya padahal bisa jadi dia punya perasaan lebih besar dari pasangannya sendiri. Dia cuma bingung aja gimana nunjukinnya. Nah kamu, sebagai pasangannya, tugas kamu adalah mengimbangi ke-cuekannya. Cobalah omongin baik-baik gimana kelanjutan hubungan kalian. Tapi inget ya, jangan pancing pake kata putus. Good luck buat hubungannya!" Ghea tiba-tiba merasa kata-kata ini untuknya. Karena ia merasa memang jarang sekali memgekpresikan perasannya pada Jason. Bahkan bisa dihitung berapa kali ia duluan menghubungi Jason. Selalu Jason yang duluan, apapun itu. Tapi Ghea tak meragu pada perasaannya. Cukup kuat sehingga Jason tak perlu takut kekurangan kasih sayang dari Ghea. "Lanjut ya, kali ini dari @Jasonargadhika," Ghea terdiam beberapa detik, lalu kembali melanjutkan. "Pertanyaannya: 'Gimana caranya gue nggak mikirin seorang Abighea Citra dalam satu detik? Gimana caranya gue membuat Abighea Citra lebih bahagia dari hari-hari kemarin? Gimana caranya supaya gue yakin kalau apa yang gue lakuin itu bikin Abighea Citra seneng? Gimana caranya lagi gue mengekpresikan perasaan gue kalau cinta gue udah abis buat orang lain dan cuma Abighea Citra pemilik keseluruhannya? Gimana caranya biar Abighea Citra berlari sama gue tanpa rasa menyesal? Gimana caranya, Bi, biar lo yakin sama gue?'" Ghea tak sanggup lagi membaca pesan masuk dari Jason yang ia yakini untuk dirinya. Bahkan Ghea sudah menggigit bibirnya kuat-kuat, matanya memanas, hatinya sesak dengan rasa haru. "Princess," Ghea menghapus sudut bibirnya lalu berbalik. Di sana, dipintu ruang penyiaran Jason berdiri dengan sebuket bunga dan juga satu aquarium berisi satu ikan cupang. Ghea terkekeh karena sampai kapanpun cupang adalah gaya Jason. Jason-nya. Hanya Jason-nya. "Happy Anniversary yang kedua tahun, Sayangku. Peluk dong," kata Jason dengan nada bercanda tetapi tulus. Dengan reflek Ghea bangkit dari duduknya untuk berlari menghampiri Jason dan memeluk tubuh tegap itu. "Happy Anniversary, Monyet," bisik Ghea. "Iya, Anjing. Happy Anniv, ya. Jangan bosen-bosen." "Nggak bakal," Ghea menggeleng. "Sayang J nggak?" Ghea hanya semakin mengeratkan pelukanya, tanpa berniat membalas pertanyaan Jason. "Gue sayang lo, Bi. Dua tahun nih, ketemu di tahun-tahun yang akan datang, ya." Ghea mengangguk, "Iya." "Say you love me, please. Just for today," Ghea melepaskan pelukannya, mencoba menatap Jason yang ternyata juga menatapnya dengan sorot tulus dan hangat. "More than love. This feeling specta. Spectacular for you, My bad boy." "I know. Thanks for giving me your precious heart, My G." Jason kembali membawa gadis itu ke dalam pelukannya dan rasanya selalu sama. "Aku pulang, J." "Rumah aku, kamu."
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD