"Lang..." Qiana mengejarnya, lantas memeluk punggungnya. "Aku jelasin, Lang... Please jangan pergi. Please..." Lirihnya, setengah menangis. Erlangga terdiam. Ia memejamkan erat---kedua matanya, ia tahu gadis itu tidak bersalah, dalam hal ini. Tapi ia juga tidak menerima, ketika melihat laki-laki lain mencium keningnya. Meski itu hanya untuk mendapatkan sebuah perhiasan diskount saja. "Lang tadi Kak Rey, dia cuma mau dapetin diskounan cincin couple. Itu aja, please jangan marah. Please..." Gadis itu mengeratkan kedua lengannya di perut cowok tersebut, membuat Erlangga tak bisa marah lebih lama lagi. Lantas perlahan, ia memutar dirinya dan menatap Qiana dengan tatapan teduhnya. "Lang..." Lirih Qiana lagi, dengan kedua matanya yang berkaca-kaca dan penuh hiba. "Cuci muka kamu!" Ucapn