Sandiwara

1222 Words

Banyak hal yang aku takutkan di dunia ini, namun ada satu hal yang paling membuatku tak mampu menghadapinya. Perginya dirimu dari sisiku adalah hal yang paling kutakutkan selain kematian *** "Mamah kemana aja! Kenapa enggak ngabari Qiana! Mamah kapan pulang!" Masih sepagi ini Qiana sudah merengek-rengek manja di telpon pada Mamahnya. Membuat Erlangga yang sedari tadi duduk di sampinya menggeleng geli. Gadis itu sudah kelas tiga SMA, sudah mengenal pacaran. Tetap saja sikap manjanya enggak ketulungan. "Pelan-pelan sayang. Bukannya kamu lagi sarapan! Nanti keselek coba! " ucap Eva dari sana.  Memang benar, gadis itu sedang sarapan, bersama Erlangga. "Habis Qiana kesel! Mamah sama Papah enggak ada kabar.  Qiana kan khawatir!" rengeknya lagi, dengan kedua bibirnya yang mengerucut lucu.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD