Diana menangis dalam pelukan Darren. Seharian Diana merasa gelisah. Dia menunggu Darren sampai pulang kerja. Diana menceritakan tentang telpon dari Nindi dan kabar dari Tabib. "Kita sudah pasrah pada Tuhan akan kesehatan Mathew. Kita juga sudah lebih mendekatkan diri pada Tuhan. Tapi Kita masih menyimpan dosa. Kita durhaka sama Orangtua Aku dan Orangtua Mas. Kita berdosa, sangat berdosa menjauhi Mereka. Hik... hik... hik..." Dia terus terisak. Darren menghela nafas. Dia sadar, tidak seharusnya Dia membiarkan rasa benci kedua orangtuanya dan kedua orangtua Diana terpupuk hingga ajal menjemput. Mereka sebagai seorang anak, harusnya Mereka yang mendatangi kedua orangtua Mereka dan meminta maaf, bukan malah makin menjauh. Dirinya dan Diana sering mendengar kotbah pastur di Gereja, sering