The truth

1353 Words
"Kinara?" "E..rin?" Mereka berdua nampak tidak asing satu sama lain, Kinan langsung berdiri, kemudian menjabat tangan Erin sebagai bentuk penghormatannya kepada client. "Gak nyangka ya kita ketemu di sini" Ucap Erin Kinan mengangguk dan tersenyum "Gak nyangka ya, kamu kerja di bidang ginian juga, aku kirain kamu model" Ucap Kinan, memang benar adanya, bahwa awalnya ia mengira Erin adalah seorang model. Melihat tubuh nya yang tinggi semampai, serta memiliki badan dan juga kulit yang bagus, serta wajah yang mendukung selayaknya model membuat Kinan kala itu sangat yakin bahwa Erin adalah seorang model. "Ahh enggak laah, kamu nih , berlebihan banget" Jawab Erin sembari menutupi dirinya yang sedang malu "Yaudah , kalau gitu , kita mulai aja ya" Ucap Kinan yang di balas anggukan oleh Erin. Setelah meeting, bertepatan dengan jam pulang kerja, membuat Erin berhasil mengajak Kinan untuk mampir dulu ke sebuah toko kue yang baru saja launching di dekat tempat meeting mereka tadi "By the way, Pras sekarang ada di mana?" Tanya Erin, sesaat setelah mereka duduk di sebuah kafe yang tadi di pilih oleh Erin "Ada kok, kenapa?" Jawab Kinan "Gapapa, pengen tau aja, udah lama gak ketemu pengen ketemu aja sama dia sekarang, kamu kan tetanggan sama dia ya dulu, pasti lebih tau dia dong di banding aku" "Eh... iyaa" Menurut Kinan, ada yang aneh dari Erin. Gadis itu terus - terusan membahas Pras sejak tadi, padahal Kinan sudah beberapa kali mengalihkan pembicaraan mereka untuk membicarakan orang lain tapi tetap saja Erin terus - terusan membahas Pras. "Kamu suka ta sama mas Pras?" Tanya Kinan sesaat setelah Erin menceritakan bagaimana kedekatannya ia dengan Pras "Nah itu dia nan, dulu dia pernah nembak aku, tapi belum ku jawab. Nanti aja deh jawab nya heheh" Kinan memanas sendiri karena ucapan Erin, namun sebisa mungkin ia bersikap biasa saja. Padahal dalam hati ia sudah ingin memberitahu gadis di hadapannya bahwa laki - laki yang ia maksud adalah suami nya. Sebelumnya kinan dari Cafe Iya langsung pulang ke rumah untuk menemui suaminya Tapi tetap saja Prasetyo kalau itu bersikap aneh padahal pagi tadi dia masih bersikap romantis kepada Kinan sementara sekarang iya tidak bersikap dingin tapi tidak juga bersikap hangat seperti biasanya ya biasa-biasa saja seperti ada sesuatu yang dipikirkan olehnya namun entah apa itu Kinan juga tidak tahu "Mas...?" Panggil Kinan saat ia memasuki pintu rumah "Ya non?" Jawab Pras "Ada apa? Kok mas diem-diem aja?" Tanya Kinan "Engga sayang, gak diem-diem ini, tadi lagi nungguin kamu balik, ini kamu udah balik yaudah mas seneng" jawab Pras namun tetap saja ia tidak seperti biasanya. Kinan hanya mengangguk kemudian ia naik ke kamar nya, di susul oleh Pras yang mengekor di belakangnya "Non" panggil Pras Kinan menoleh sebentar kemudian ia melanjutkan aktifitasnya ya yaitu menghapus make up nya " mas boleh ngomong gak? "Tanya Pras kepada istrinya. Kinan menoleh kemudian mengangguk "Kalau ada yang ganggu kamu, kasih tau mas ya sayang" ucap Pras yang membuat Kinan bingung namun ia tetap saja mengangguk Kirim sendiri teringat akan Erin yang secara kebetulan tadi bertemu dengannya sewaktu meeting dan memberitahu Kinan bahwa ras pernah menyukainya dulu jadi kali ini Mungkin setelah mandi akan bertanya pada suaminya mengenai Erin tapi ya namanya perempuan sesuatu hal tidak bisa disimpan Terlalu Lama Sendiri Sebelum mandi ya berjalan mendekati suaminya kemudian menatap dalam-dalam mata suaminya melihat Apakah ada cinta dimatanya untuk Erin ataukah tidak "Mas tadi aku ketemu sama Mbak Erin masih ingat kan? Yang pernah dulu di Kampung Mas" Tanya Kinan Pras nampak sedikit kaget namun ia langsung bertingkah normal lagi "kenapa non?, inget kok" jawab Pras " Tadi aku ketemu sama dia pas lagi meeting kebetulan dia kliennya terus pas balik kita cerita-cerita eh Sebelumnya maaf deh soalnya dia habis dari sini tapi aku lupa kasih tahu Mas, pas Mas Pras ada kerjaan kemarin terus Mbak Erin datang ke sini nyariin Mas tapi aku lupa kasih tahu pas Mas pulang soalnya udah kangen banget waktu itu aku mau suruh dia masuk tapi enggak tahu deh ini buru-buru banget pergi udah abis itu aku ketemu sama Mbak Erin tadi pasti tempat meeting Habis meeting kami berdua mampir dulu makan kue ada yang di salah satu kafe yang baru buka terus di sana kita ngobrol-ngobrol tapi kayaknya dia tertarik banget deh sama kamu soalnya dari awal sampai kita mau pulang tuh dia ngomongin kamu mulu" Jelas Kinan, kemudian Pras mengangguk " Oh Erin tadi pagi dia juga datang ke pas kau pergi kantor dia dia datang terus dia minta masuk itu pengen ngobrol-ngobrol katanya tapi aku nggak bolehin masuk soalnya nggak boleh karena istri aku lagi nggak ada Ada Ya udah iya kayak ngambek gitu deh Oh ya dulu Emang aku pernah sih sama dia Sampai nembak juga tapi enggak ah batalin aja soalnya ternyata dia bukan orang yang baik " ucapan Pras kepada Kinan " Jadi bener mas Pras pernah suka sama Mbak Erin? Pantesan aja dari tadi dia ngomongin Mas mulu Dari awal ketemu sampai mau pulang ngomonginnya Mas mulu kayaknya dia juga naksir banget deh sama mas Pras "ucap Kinan Prasetyo mengangkat kedua bahunya seakan-akan ia tidak peduli " Ya udah biarin aja Lagian Mas sebanyak sama kamu Mas nikahnya sama kamu Ya udah lagian juga dulu pas waktu aku suka sama dia jadinya kayak ogah-ogahan gitu pas dia nanya kerjaan aku apa Terus aku jawab sopir terus dia kayak nggak mau Kan aku bukan sopir mobil sopir pesawat" jawab Prasetyo sehingga membuat istrinya itu ketawa "Ya ampun bisa bisanya "ucap Kinan kemudian setelah itu dia melanjutkan kegiatannya yaitu itu mandi Setelah mandi ternyata Prasetyo mau ngajakin untuk makan di luar karena Ras tidak mau jika Kinan bekerja terlalu keras keras seharian ini sudah memforsir tenaganya untuk bekerja di kantor awalnya menolak karena ia ingin memaksakan sesuatu untuk suaminya Namun kata Pras Lebih baik makan diluar karena ia tidak ingin melihat Kinan Terlalu Lelah "Gapapa mas ya ampun, aku bisa kok masak" Ucap Kinan namun suaminya itu tetap menolak "Enggak non, kamu itu udah seharian kerja di kantor kok malah pengen masak masak lagi sih, ntar kecapean, ntar bayi nya kenapa kenapa, kita makan di luar aja ya sayang" Ucap Pras Kinan hanya mengangguk kemudian ia mengikuti suaminya pergi Sampainya di restoran mereka berdua secara tidak sengaja atau secara kebetulan mereka berdua bertemu dengan Erin, Prasetyo langsung terlihat kaget dan begitu juga dengan Erin sementara Kinan hanya menatap mereka dengan Tatapan yang bingung seakan akan bertanya kepada mereka berdua ini kalian Ada apa sih? Prasetyo langsung memeluk Kinan dari samping memeluk pinggang Kinan kemudian menatap Erin dengan senyum sinis "Pras..." ucap Erin dengan nada yang cukup kecil "Udah kenal ya? Ini Kinan istri ku" Ucap Pras dengan bangga nya memperkenalkan Kinan Erin kaget mendengar ucapan Pras bahwa Kinan adalah istrinya, padahal selama ini, selama kenal dengan Kinan kirim tidak menyangka bahwa Kinan adalah istri dari Pras, laki - laki yang selama ini yang sukses mencuri hati nya. "Se..serius?" Tanya Erin Pras mengangguk, Kinan semakin di tarik ke dalam dekapannya. Jujur , Kinan sendiri bingung harus bersikap apa saat ini. Pasalnya, ia beberapa kali bertemu dengan Erin dan mereka sempat pergi ke cafe bersama namun Kinan tidak memberitahu gadis itu bahwa Pras adalah suami nya "Maaf ya, aku ngga ngasih tau kamu mbak. Soalnya aku bingung gimana ngasih tahunya Soalnya tiap ketemu sama aku kamu selalu nanyain mas Pras jadi aku susah banget ngasih tahu kamu. Aku pikir juga kamu bakal tahu sendiri nanti lagi pula sekarang aku sama Mas Pras udah nikah ya bentar lagi punya anak jadi maaf ya Mbak ucap Kinan kepada Erin Sementara Erin hanya diam mematung ditempatnya kemudian iya kembali menatap Prasetyo dengan Tatapan yang Kinan sendiri sulit untuk mengartikannya. tidak ingin berlama-lama akhirnya Prasetyo menarik Kinan untuk menjauh dari Erin sementara Erin yang masih mematung di tempatnya tanpa sepatah kata apapun Sesekali Kinan melirik gadis itu Jujur saja ia merasa tidak enak apalagi dengan situasi sekarang mah wiring tahu bahwa Prasetyo adalah suaminya tepat di hadapannya padahal dalam hati Kinan ingin tahu melalui orang lain tidak Dari Dirinya. Kinan menatap suaminya dengan Tatapan yang seolah-olah berkata Kok kamu bisa baik-baik aja sih? Padahal kan udah menolak mentah-mentah anak orang di depan kamu. Pras malah makan dengan santainya tanpa peduli dengan Erin dan juga Kinan yang masih sesekali melirik gadis itu "Non. Udah gak usah di pikirin" ucap Pras kepada istrinya seakan ia tahu bahwa apa yang ada di dalam pikiran Kinan saat itu titik Kinan mengangguk kemudian ia menuruti Apa perintah suaminya
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD