Rencana kedua

1824 Words
"Jadi gimana Bu acara tujuh bulanan nya kemarin kan ketunda? " tanya Mbak Intan kepadaku aku jadi berpikir lagi ya Iya juga sih ada benarnya acara kemarin tertunda karena insiden kecelakaan yang tidak pernah kusangka "Nanti deh aku bicarain Lagi Sama mas Pras "jawabku namun sembari berpikir mengenai acara 7 bulanan kemarin yang gagal Yang ada di pikiranku adalah aku sudah merepotkan banyak orang yang sempat hadir di acara itu terlebih lagi kedua kakakku dan juga iparku aku yang jauh-jauh telah datang dari kampung dan mereka harus berakhir dengan menjagaku di Rumah Sakit bersama mas Pras. Tidak hanya tidak enak kepada keluargaku Aku juga merasa tidak enak kepada keluarga mas Pras yang menyempatkan untuk hadir di acara kami tapi semuanya batal karena kelakuan jahat Laras. Hari itu suamiku Agak terlambat sampai di rumah Aku khawatir sekali karena hujan sedang turun begitu derasnya Aku khawatir terjadi apa-apa dengan suamiku Tapi tiba-tiba saat aku sedang khawatir khawatir nya Iya datang dengan senyum merekah di wajahnya. Ia membuka pintu rumah lalu Ku sambut setelah itu ia memelukku erat Rasanya baru ditinggal sebentar saja aku sudah sangat rindu dengannya dan mungkin juga dia juga rindu kepadaku Selama hamil aku jadi merasa bahwa Semakin hari aku semakin manja dan semakin tidak ingin ditinggal oleh suamiku aku tahu itu salah tapi ya aku harus bagaimana? Semua itu tidak bisa kutahan. Dan lagi pula maspras juga tidak keberatan dengan hal tersebut ia malah senang dengan diriku setiap kali aku bertingkah menjadi depannya katanya dia jarang sekali melihat ku bertingkah seperti itu jadi setiap kali aku bertingkah manja ia akan mengabaikannya dalam sebuah video. Hari ini mas Pras ada rute penerbangan dari Jakarta ke Bali dan sempat-sempatnya membelikanku oleh-oleh dari pulau tersebut walaupun ia hanya terbang Sebentar aku yakin ia membeli oleh-oleh tersebut di bandara kebab melihat daftar harganya yang mahal membuatku jadi tertawa sebegitu ingin dia menyenangkan diriku sehingga ia tidak peduli seberapa banyak uangnya keluar Sepulang mas Pras berkerja tanpa kutanya tiba-tiba ia menyinggung mengenai acara tujuh bulanan yang kemarin sempat hancur gara-gara kejahatan Laras, kupikir acara itu tidak terlalu penting pasalnya ya menurutku acaranya sudah dilakukan walau saja ritualnya tidak dilakukan tapi kata Mas pas Ia tetap ingin melaksanakan acara tujuh bulanan nya secara lengkap jadilah aku berdiskusi dulu dengan nya sebelum tidur " Kayaknya emang harus dilanjutin Udah Non soalnya Ya masa anak pertama juga nggak ada acara tujuh bulanan nya kemarin tuh harusnya nggak kehitung soalnya kan Acaranya nggak jadi " ucap mas Pras sembari memeluk ku dari samping " ya kayaknya udah ke itung jadi deh soalnya kan udah banyak tamu Mas lagi pula kan nggak wajib juga " jawabku sembari menatap langit-langit kamar. Aku justru kasihan kepada suamiku karena jika saja Ia tetap ingin melakukan acara 7 bulanan aku yakin biayanya Tidak akan sedikit sebab kemarin saja yang kita hanya bayar setengah mencapai 50 juta Rupiah bayangkan kalau nanti dia akan membayar full aku kasihan kepada dirinya. Selain kasihan kepada Suamiku aku juga kasihan kepada diriku sendiri jika harus kembali menerima cacian dari ibu mertuaku Pasalnya tidak menghabiskan uang anaknya saja aku sudah di caci maki apalagi jika harus melaksanakan acara 7 bulanan lagi dan aku yakin terlepas dari itu aku akan kembali mendapat hujatan dari ibu mertuaku. Lama kami berdiskusi akhirnya aku menuruti keinginan mas Pras Di mana acara 7 bulanan harus tetap ada dan untuk Pengaturan waktunya akan diatur mungkin satu sampai dua minggu dari sekarang karena katanya Ya setidaknya anak pertama semua ritualnya harus lengkap dan mas Pras sungguh sangat excited dengan itu. Jadi ke esokan harinya sembari mempersiapkan acara tujuh bulanan lagi, semuanya kembali berjalan normal seperti biasanya terlebih lagi akhir-akhir ini ibu mertua aku memang berkunjung ke rumah namun sudah tidak ada Laras yang mengekor di belakangnya dan juga ibu mertuaku tidak menginap jadi ya walaupun aku beberapa kali dimarahi Jika saja dia datang tapi setidaknya tidak setiap hari seperti waktu lalu. Tapi ada yang aneh saat mas Pras pulang bekerja dan aku tidak sengaja memeriksa ponselnya ada sebuah nomor dari orang yang Nomornya tidak disimpan oleh suamiku tiba-tiba mengirimkan pesan yang berisi kata-kata penyemangat untuk suamiku namun Suamiku itu tidak ingin membukanya jadi saat kubuka aku bisa membaca semuanya dengan jelas. Nomor tersebut ternyata sudah mengirimkan banyak sekali pesan kepada suamiku tapi tidak itupun yang dibalas olehnya jadi aku penasaran dan memilih untuk menunggu mas Pras untuk menanyakan tentang nomor yang selalu mengirim kata-kata penyemangat untuknya. " kamu tumben banget loh mainin HP aku, HP kamu lowbat tah? " tanya mas Pras sembari mendekatiku padahal Badannya masih sedikit basah " ini Mas aku nemu SMS yang sering banget ngirimin Kamu SMS nggak jelas kasih kata-kata semangat buat kamu tapi nomornya nggak ke save sama kamu, Kamu kenal tah? " Mas Pras mengangkat bahunya sebagai pertanda ia tidak tahu apa-apa " Lah iya emang ada sih beberapa SMS yang beberapa hari yang lalu malah ngasih aku kata-kata penyemangat awalnya Kukira itu dari perusahaan tapi kayaknya bukan deh" jawab mas Pras sembari ikut melihat SMS yang masuk ke hp-nya tadi Iya begitu santai ketika ia menjawab pertanyaanku sementara aku masih penasaran dengan siapa orang yang mengirimkan SMS seperti itu kepada suamiku Apakah ia belum tahu bahwa suamiku itu ternyata sudah memiliki istri? " udah nggak usah dipikirin Lagian mau Orangnya ngirimin aku 1000 sms pun aku nggak bakal terpengaruh lagian cuma kata-kata penyemangat doang, kata-kata penyemangat dari siapapun itu nggak ada artinya dari kata-kata penyemangat kamu beda banget malah " jawab Mas Pras sembari menarikku ke dalam pelukannya. Aku sedikit lega mendengar pernyataan dari mas Pras Ya setidaknya aku bisa tenang karena Suamiku itu adalah tipikal laki-laki yang setia jadi aku tidak usah membebani pikiranku sendiri hanya karena SMS yang Bahkan kami sendiri tidak tahu siapa pengirimnya. Beberapa hari menjelang acara tujuh bulanan yang akan kami laksanakan lagi akhirnya aku menghubungi keluargaku lagi di kampung aku memberitahu mereka bahwa acara 7 bulanan ku akan dilaksanakan dalam waktu yang dekat ini, dan respon keluargaku di kampung mereka sangat tenang terlebih lagi kedua orang kakakku. Tentu saja tidak hanya kakakku keluarga mas Pras juga kami kabari dan dan kali ini Kata mas Pras acaranya harus lebih meriah dibandingkan acara yang kemarin yang sempat gagal. Tamu tamu yang tidak Diundang kemarin kali ini kami undang dan secara meriah kami juga menambah pasukan anak yatim yang akan hadir di acara kami. Mas Pras dalam excited jika menyangkut dengan anak pertama kami, ia selalu bersemangat dengan hal apapun itu. Teringat kemarin diriku tiba-tiba menunjukkan sebuah foto kamar bayi kepada mas Pras dan tiba-tiba iya ya yang jadi lebih bersemangat untuk mendekor ruangannya dibanding aku. Satu hal yang selalu mas Pras katakan kepadaku jika sesekali aku selalu merasa tidak enak kepada dirinya " uang itu bisa dicari tapi kebahagiaan susah dicari " Mas rasa minta izin kepadaku untuk mengundang ibunya dan sebenarnya ia tidak perlu meminta izin kepadaku karena memang ibunya harus datang ke acara kami tapi kudengar mas Pras berbicara dengan ibunya mas Pras meminta dengan sangat memohon kepada ibunya bahwa kalau Ibunya datang ya tidak usah membawa Laras karena kemarin Laras lah sumber kekacauan di acara kami berdua . entah apa yang dikatakan oleh ibunya tiba-tiba mas Pras mematikan teleponnya sepihak lalu ia berjalan kepadaku aku dan memelukku. " Maaf ya Non, Mas belum bisa bikin ibu suka sama kamu tapi mas janji, mau sampai kapanpun itu mas bakal tetap berusaha buat bikin ibu suka sama kamu " ucap mas Pras sembari memelukku hangat. Dan saat itu aku berasumsi bahwa ibu mertuaku itu memilih untuk tidak datang terlebih lagi mas Pras meminta ibunya agar tidak membawa Laras ketika ia datang Jadi aku pikir ibu mertuaku itu tidak akan datang karena Laras juga dilarang untuk datang. Laras benar-benar tidak diinginkan kehadirannya di acara kami berdua apalagi saat aku memberitahu kedua kakakku mereka Langsung berpesan dengan begitu emosi bahwa kemarin tidak boleh hadir lagi di acara kami berdua sampai kapanpun itu. Dan Setahuku saat aku berada di Rumah Sakit kemarin Mas Galih sudah hampir memukul Laras karena Wanita itu sudah mencintaiku tapi katanya Mas Galih ditahan oleh istrinya hingga ia tidak jadi memukul wanita itu. Aku paham jelas Bagaimana khawatiran kedua kakakku terhadapku jadi sebisa mungkin aku menjaga diri agar mereka berdua tidak perlu khawatir , karena aku juga kasihan kepada mereka. " tolong kasih tahu sama suami kamu biar dia beritahu ibunya Kalau Laras nggak usah diajak kalau mau datang, Mas nggak suka banget Kalau yang kemarin ke ulang lagi Kasihan juga sama kamu dan calon anak kamu " ucap Mas Harun saat ku telepon untuk kedua kalinya Yang aku lakukan hanyalah mengangguk karena walaupun masku itu tidak melihat yang jelas aku akan menuruti perintahnya dan lagi pula suamiku juga mendengar apa yang iparnya itu Katakan jadi aku tidak perlu repot-repot untuk memberitahunya lagi perihal pesan Mas Harun kepada aku. 3 hari sebelum acara tiba-tiba ibu mertuaku datang tapi ia hanya datang dengan tangan kosong tidak membawa barang-barang yang akan dipakai untuk menginap jadi saat itu aku pastikan bahwa ia tidak akan menginap di rumah kami. Walaupun ibu mertuaku itu sangat jahat kepadaku Tentu saja aku tetap menyambutnya dengan hangat sebagaimana seharusnya menantu menyambut mertuanya ketika datang. Datang-datang ternyata ibu mertuaku hanya meminta uang kepada aku dan ternyata jumlahnya tidak sedikit jadi dari pada ia mengamuk dan justru mengasariiku jadi kupilih untuk memberikannya uang dengan sejumlah yang Iya minta. Saat ku tanya alasannya apa ternyata Ia juga tidak ingin memberitahuku Mengapa Ia membutuhkan uang sebanyak itu secara tiba-tiba tapi tidak apa-apa lagipula Tidak ada salahnya juga jika aku membantu dirinya. ---------- Saat baru saja ibu mertuaku pergi dari rumah kami tiba-tiba seorang kurir datang dan mencari suamiku tapi karena Suamiku sedang tidak ada jadilah aku yang menerima paket yang seharusnya untuk suamiku. Paket yang Kuterima cukup mencurigakan ya bagaimana tidak suamiku tidak pernah memberitahuku bahwa akan ada paket yang datang ke rumah kami tapi tiba-tiba seseorang mengirim paket untuknya, bukan online shop tapi yang mengirim paket adalah seseorang yang tidak ingin di tahu namanya aku jadi semakin Curiga Tapi aku tidak tahu Aku curiga kepada siapa sebab suamiku juga tidak menunjukkan gerak gerik bahwa ia sedang berselingkuh atau apa. Jadi sepulang mas Pras bekerja aku langsung Menghadang nya di belakang pintu kamar lalu Bertanya kepadanya bahwa Apakah ia baru saja berbelanja via online atau tidak Tapi jawabannya adalah tidak kemudian aku membiarkannya mandi dulu Lalu setelah itu barulah aku menunjukkan paket yang tadi aku terima. Iya mau ngambil paket tersebut dengan Tatapan yang bingung beberapa kali ia mendekapku secara bergantian dengan paket ini Namun pada akhirnya ia tetap bertanya kepadaku bahwa benda dari mana ini? "Ini benda apa apaan kok ada nama aku segala? Kado ya?" Ucap maspras sembari membolak-balikkan pakai tersebut di tangannya " tadi ada kurir yang datang terus nyari kamu paketnya atas nama kamu ya udah aku terima aja " ucapku sembari menjelaskan kepadanya Dari mana asal paket tersebut " Dih bahaya banget tau non Lain kali kalau misalnya kamu menerima paket atau begitu telepon aku dulu ya Ini aku nggak mesen apa-apa aku nggak beli apapun secara online aku juga nggak dapat kiriman apapun dari temanku atau siapa gitu Nggak aku nggak tahu ini punya siapa jadi paketnya Kita buang aja ya? " Aku menahan tangan suamiku " nggak Mas, kita lihat dulu apa isi paketnya "
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD