Cari perhatian

1773 Words
Pras masuk ke dalam kamarnya dengan perasaan yang begitu besar terlebih lagi ia sangat ingin untuk mengusir wanita itu dari rumahnya namun apa daya ia tidak bisa karena ia terlalu menghormati ibunya dan juga apabila Iya tetap mau mengusir Laras sudah pasti ibunya akan mengutuknya Prasetyo menghembuskan nafas kasar kemudian ia melirik wajah istrinya yang Bahkan masih cantik ketika ia tertidur. Wanita yang sedang mengandung anaknya itu jauh lebih cantik daripada Laras yang memang juga cantik namun berhati busuk Prasetyo sendiri mencari cara bagaimana agar Laras pergi dari rumah itu dan juga bagaimana cara agar ibunya berhenti mengoceh dan mengomeli istrinya bahkan ketika istrinya tidak melakukan kesalahan sekalipun rasanya ia terlalu kasihan kepada istrinya ketika ia dimarahi karena suatu hal yang sebenarnya bukan kesalahan. Sejak bangun Tadi keras jadi tidak bisa tertidur lagi Hingga ia mendengar adzan subuh berkumandang rasanya kepalanya hampir pecah karena pengakuan Laras dan juga ia memikirkan istrinya tersebut Saat kita terbangun ia menyadari bahwa suaminya itu kurang tidur terlihat dari matanya yang memerah dan juga terlihat seperti orang yang bukan baru bangun tidur " Mas nggak tidur ya? " tanya Kinan sembari memperbaiki posisi Tidurnya yang mulai tidak enak akibat perutnya yang sudah besar " Eh kamu Udah bangun Non, Enggak kok mas tadi tidur tapi bangunnya aja kecepetan terus gak bisa tidur lagi deh ya udah nungguin kamu bangun aja " jawab Prasetyo sembari mengelus lembut rambut istrinya Kinan lantas mengangguk " kamu sendiri kok bangunnya cepet banget sih Sayang? "Tanya Prasetyo kepada sang istri " kan emang harusnya udah bangun jam segini mas kalau telat Nanti dimarahin sama ibu " jawab Kinan yang lagi-lagi berhasil membuat Prasetyo merasa bersalah kepada istrinya itu Tahu bahwa suaminya akan meminta maaf jangan langsung memeluk suami itu " nggak papa nggak usah minta maaf aku tau banget pasti ini kamu lagi mau minta maaf kan sama aku? Ini bukan salah kamu jadi kamu nggak usah minta maaf Mas yang aku mau dari kamu iya kamu nggak usah berubah kamu cukup gitu-gitu aja kamu bakal terus berada di belakang aku " ucap Kinan sembari terus memeluk suaminya KINAN POV Sebenarnya jika mertua dan menantu akur itu ada hal-hal yang cukup langka karena aku sendiri yang mendengar dari teman-temanku bahwa mereka dan mertuanya terbilang tidak terlalu akur terlebih lagi ketika suaminya adalah anak tunggal dan tentu saja Ibu mertuanya turut mengatur-atur dalam urusan rumah tangga mereka Saat masih tinggal di kampung dan ibu mertua serta Ayah mertuaku masih tinggal bersama semuanya baik-baik saja Ibu Ratih adalah perempuan yang baik Menurutku dia ramah kepada semua orang dan juga intinya dia baik tapi entah kenapa saat ia menjadi Mertuaku semuanya berubah dari tutur katanya serta perlakuannya kepadaku semuanya berubah dan aku hampir hampir tidak bisa mengenalinya Setelah bercerai dengan ayahnya Mas Prasetyo aku berapa kali mendengar bahwa memang Ibu Ratih berubah dulu ia adalah orang yang sangat ramah dan juga hangat Namun kata orang-orang di kampung Ibu Ratih berubah dan juga ya sudah tempat tinggal lagi di sana Awalnya aku tidak percaya dan sekarang ternyata aku sudah percaya dengan ucapan-ucapan orang-orang di kampung yang ternyata bukan gua tapi aku yakin dia berubah pasti punya alasan Sudah lebih dari 2 minggu Ibu Ratih berada di sini ia terus-terusan memarahiku bahkan tanpa alasan dia tidak suka ketika aku tidak mendengar ucapannya Atau paling tidak ia paling tidak suka ketika aku duduk bersantai hanya untuk sekedar beristirahat padahal aku sudah terlalu lelah dengan badanku sendiri Iya terus-terusan memarahiku bahkan hanya karena kesalahan-kesalahan kecil yang aku perbuat Dan sebenarnya itu hanya perlu ditegur dan tidak perlu untuk dimarahi Di minggu-minggu awal kedatangannya pun ia tidak segan-segan untuk melukaiku secara fisik Padahal aku pikir ia tidak akan setega itu untuk menyakitiku secara fisik karena aku ini adalah menantunya dan aku sedang mengandung cucu kandungnya sendiri Di minggu-minggu awal kedatangannya pun aku pikir dia akan baik ketika mas Pras datang Namun ternyata tidak ia bahkan secara terang-terangan mengatakan kepada Mas keras bahwa ia tidak menyukaiku dan ia tidak segan-segan untuk mengatakan di depan Suamiku itu bahwa aku ini adalah perempuan yang malas dan aku tidak cocok untuk suamiku Jujur, jujur rasanya sakit sekali mendengar ibu mertuaku mengatakan itu tepat di hadapanku tanpa memikirkan Bagaimana perasaanku tapi tidak apa-apa karena aku pikir semuanya pasti akan ada ujungnya Ibu Ratih akan kembali menjadi Ibu Ratih yang dulu Selain itu dia juga datang bersama perempuan yang bernama Laras perempuan yang dulu mas Pras pernah memberitahuku bahwa laras adalah perempuan yang dikenalkan oleh ibunya dan ibunya meminta mas Pras untuk menikahi Laras tapi mas Pras kalau itu menolak karena mas Pras sudah terlalu mencintaiku Kehadiran Laras pun juga tidak membantu di rumah dan aku tidak tahu mengapa ia ikut bersama ibu mertuaku untuk datang kerumah ini di sepanjang hari ia hanya berada di kamar dan juga sepanjang hari ia hanya makan dan juga menonton televisi tanpa mengerjakan apapun bajunya bahkan dicucikan oleh Sri, asisten rumah tangga aku. Rasanya sedih sekali karena dulu Biasanya aku selalu mengadu pada ibu setiap kali aku merasa sedih namun sekarang Aku sudah tidak bisa lagi melakukannya aku harus memaksakan diri ku menjadi kuat padahal dibentak Sedikitpun aku sudah merasa sakit hati sekali Hari itu mas Pras sedang tidak ada jadwal penerbangan sehingga ia akan terus berada di rumah setidaknya sampai 3 hari kedepan dan itu cukup menyenangkan untukku karena setidak-tidaknya saat siang hari saat masih terasa ada di rumah aku bisa beristirahat karena jika mas tidak ada di rumah Mana mungkin ibunya membiarkanku untuk beristirahat barang sebentar saja " Maaf ya kalau Mas jadi bikin kamu susah, kamu nggak apa-apa kan di sini? kalau kamu enggak kuat detik ini juga mas bisa beliin kamu rumah yang lebih bagus untuk kamu tinggali biar kamu enggak terus-terusan dimarahin sama ibu " ucap mas Pras setiap kali kami masuk di kamar kami Aku tahu jelas apa yang ia rasakan pasti ia merasa tidak enak kepadaku karena ia melihat langsung Bagaimana ibunya berlaku kasar kepadaku namun tidak apa-apa Itu adalah konsekuensi ku menikah dengannya jadi semuanya aku harus terima baik dan buruknya Setelah beristirahat sebentar Aku akhirnya kembali turun untuk Menyiapkan makan malam untuk kami semua padahal Jujur saja punggung dan juga pinggang ku sangat sakit sekali Entah karena apa tapi semuanya benar-benar terasa sakit aku hanya memaksakannya hanya karena aku tidak ingin dimarahi oleh mertuaku Tanpa kusadari ternyata Suamiku itu mengekor di belakang ku menemaniku memasak dan juga beberapa kali mengajak untuk mengobrol agar aku tidak terlalu merasa kesepian di dapur sebenarnya aku juga tidak merasa kesepian sih karena adanya Mbak Sri menemaniku untuk mengobrol juga sudah cukup "Mbak Sri, masakan Kinan itu enak banget tahu dia tuh bisa masak semuanya pokoknya semuanya tuh dia bisa masak tanpa harus melihat resep jago banget kan? " ucap mas Pras yang secara terus-terusan mengoceh di belakangku terkadang yang menggangguku dan juga mengganggu Mbak Sri sehingga menimbulkan gelak tawa diantara Kami bertiga "Iya bisa pak cuma ya sakitnya ibu tuh dia kadang lupa udah berapa lama dia masak sesuatu kemarin dia sampai kayak bikin pancinya gosong gara-gara dia ke asik kan baca baca majalah " ucap Mbak Sri yang sukses membuatku tertawa Ya memang sih kemarin aku membuat panci di rumahku gosong karena aku kelupaan bahwa aku sedang memasak aku malah asyik membaca majalah dan tiba-tiba ibu mertuaku berteriak karena makanan yang ku masak sudah tidak berbentuk lagi "Wah itu mah semua orang juga kayak gitu Mbak nggak apa-apa nanti bisa beli pancinya lagi, pokoknya itu kalau Kinan masak enak banget sampai-sampai kalau misalnya nih ya sinonimnya bikin restoran kan terus dia yang jadi chef-nya Waduh saya udah nggak tau lagi deh Mbak pasti restorannya rame banget makanan yang laku " ucap mas Pras sembari terus-terusan memujiku di depan Mbak Sri sementara aku hanya tertawa mendengarnya Saat mendengar gelak tawa kami dari dapur tiba-tiba ibu mertuaku datang dan tentu saja aku kembali dimarahi sebab Katanya aku mengganggu dirinya dan juga Laras yang sedang asyik menonton di ruang tengah Seketika aku diam dan juga aku minta Mbak Sri dan juga mas Pras untuk diam lebih baik Aku mengalah daripada ibu mertuaku itu terus-terusan marah kepadaku Sebab aku juga kasihan kepadanya Siapa tahu gara-gara ia memarahiku ia bisa menjadi sakit dan juga sebagai orang yang lebih muda aku lebih memilih untuk mengalah "Kalian ini kayak nggak ada adab sama sekali ini tuh masih abis magrib dan kalian udah tertawa seperti orang gila kalian nggak pikir apa kalau kalian nggak ganggu orang lain, Mas Ibu mau kamu mengajari istri dan juga membantu kamu untuk lebih tahu sopan santun apalagi kalau ada tamu yang datang ke rumah itu lho Laras sama ibu keganggu gara-gara ketawanya Kinan Ibu nggak suka "ucap ibu mertuaku sembari menatapku dengan Tatapan yang sinis aku yang sudah terbiasa akan amarahnya hanya bisa tertunduk dan dan meminta maaf "Maaf ya bu lain kali Kinan enggak Ketawa kenceng-kenceng lagi"ucapku tanpa berani menatap matanya karena sudah beberapa kali aku minta maaf sembari menatap matanya dan aku malah semakin dimarahi Katanya aku tidak punya sopan santun sama sekali " ibu, maaf kalau Mas terlalu berlebihan sama ibu dan Mas akan akan membela istri mas tapi sebaiknya menurut Mas kalau Ibu enggak suka sesuatu sama Kinan tolong ya Bu dibicarakan baik-baik saja nggak perlu sampai membentak-bentak Kinan seperti itu kasihan juga Dianya soalnya dia juga lagi hamil kasihan dianya Kalau mentalnya sampai terganggu Emang ibu mau kalau s**u ibu kenapa-kenapa gara-gara ibunya stress gara-gara dimarahin terus? " ucap mas Pras sembari menarikku kedalam rangkulannya iya ya berbicara begitu halus kepada ibunya hingga membuat ibunya diam Setelah itu tidak ada lagi kegaduhan walaupun aku tertawa di rumah bersama Mbak Sri dan juga mas Pras apapun Aku istirahat siang ketika mas Pras tidak ada ibu mertuaku sudah tidak pernah lagi menegurku sama sekali dan ia hanya berbicara kepadaku ketika ia mulai lapar dan ia meminta untuk di masakan sesuatu. Aku pikir Mertuaku itu memang sudah benar-benar berubah Semua itu bahkan berlangsung selama dua minggu lamanya jadi selama dua Minggu itu Mertuaku sama sekali tidak banyak bicara dan bahkan sudah tidak pernah marah-marah lagi kepadaku Aku bersyukur sekali karena aku mulai merasakan bagaimana Ibu Ratih yang dulu Aku pikir masalah tidak berhenti sampai di situ ternyata masalah lain datang dari Laras dan kita sudah berapa kali aku mendapatinya sedang cari-cari Perhatian Kepada suamiku semisal Jika Kami sedang makan bersama ia akan menyerobot tempatku untuk duduk di dekat suamiku Atau paling tidak ia akan berusaha menggantikan Tugasku mengambilkan makanan untuk suamiku Aku tidak tahu apa yang ada dalam pikirannya namun Untung saja mas Pras akan akan menolak jika Laras berusaha mencari perhatian kepadanya "Kamu nggak usah repot-repot Laras kamu bukan istri aku dan itu juga bukan tugas kamu untuk menyiapkan makananku itu tugas Kinan Istriku kamu cukup menyiapkan makanan mu sendiri tanpa merepotkan istriku"ucap mas Pras yang saat itu langsung menolak piring yang berisi nasi dan juga lauk yang disiapkan oleh Laras untuknya dan malah mengambil piring yang masih berisikan nasi dari tanganku
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD