Kedatangan Ibu

1618 Words
Entah mengapa di sepanjang hari kian merasa perasaannya tidak enak padahal mood-nya juga sedang baik-baik saja dan juga kondisi fisiknya tidak terlalu lelah seperti kemarin ya Walaupun memang kerjaannya hari ini lebih banyak daripada kemarin tetapi mood-nya sedang baik-baik saja. Yang jadi masalah adalah perasaannya yang seperti tidak tenang seperti ada yang mengganjal dalam pikiran dan juga hatinya tapi Kinan tidak tahu apa itu Sepulang kerja saat suaminya menjemput tepat di depan lobby kantor Kinan langsung masuk kedalam mobil kemudian ia memberitahu suaminya apa yang ia rasakan hari itu Tapi menurut Pras itu adalah hal yang wajar sebab Kinan sedang hamil dan mungkin saja itu adalah bawaan hamil Kinan hanya mengangguk mendengar penjelasan suaminya itu Dan mungkin juga ada benarnya sebab siapa tahu kan memang benar begitu adanya saat ia juga bertanya kepada Salsa bahwa apakah itu wajar jika seseorang hamil dan merasa perasaannya sedang tidak enak Salsa mengajarkannya katanya saudaranya juga pernah begitu dulu. Mereka berdua langsung pulang ke rumah namun sebelum itu mereka mampir dulu untuk membeli makan malam mereka. Karena seperti yang kalian ketahui sebanyak Kinan hamil Prasetyo tidak mau terlalu merepotkan istrinya itu ya walaupun menurut Kinan ia tidak merasa direpotkan jika hanya harus memaksakan atau mencucikan baju suaminya itu tapi tetap saja Prasetyo tidak mau merepotkan istrinya. Sesampainya di rumah mereka Langsung makan kemudian mereka bersih-bersih Setelah itu mereka hanya menonton TV bersama di ruang televisi baru saja mereka bersantai tiba-tiba ponsel Prasetyo berdering dan tertera nama ibunya di layar ponsel milik pria itu "Ibu non" ucap Prasetyo sembari menunjukkan ponselnya kepada Kinan. Kinan mengangguk kemudian ia mengisyaratkan suaminya agar segera mengangkat telepon dari ibunya itu. Pras mengangguk kemudian ia mengangkat telepon dari ibunya " Iya Bu Kenapa? " tanya Pras kepada ibunya "Iya bu, lagi sama Kinan" "Kabari saja ya bu" "Iya bu, iya sehat - sehat bu" "Kenapa mas?" Tanya Kinan sesaat setelah suaminya selesai berbicara dengan ibu nya. "Katanya ibu mau nginep disini, tapi nanti aja katanya" Jawab Pras. Seketika Kinan merasa senang sebab ia merasa bahwa ia bisa mendekatkan diri kepada mertuanya jika seperti itu. Sebulan setelahnya Kinan mengajukan resign dari kantor nya ada perasaan berat yang dirasakan saat ia mengajukan surat pengunduran diri itu namun di lain sisi dia juga harus menjaga kesehatannya agar ia dan bayinya sehat saat Kinan melahirkan bayinya. Sudah seminggu setelahnya Kinan berdiam diri dirumah bersama dengan salah seorang pembantu yang Prasetyo pekerjakan untuk membantu pekerjaan Kinan sebagai ibu rumah tangga. padahal sebenarnya Kinan sendiri bisa melakukan itu semua sendirian tapi ya suaminya itu terlalu protektif karena Prasetya tidak ingin melihat istrinya kenapa kenapa " Bu Maaf Ibu dicariin sama tamu di luar" ucap Sri sang asisten rumah tangga yang dipekerjakan oleh Prasetyo untuk Kinan. Kinan tersenyum kemudian mengangguk walaupun Kian sendiri tidak tahu siapa yang mencarinya kemudian ia langsung turun kebawah menemui tamu yang dimaksud oleh asisten rumah tangganya tersebut Jujur saja Kinan sedikit kaget melihat Siapa yang datang karena Ia tidak menyangka bahwa yang datang adalah Erin wanita yang sebulan yang lalu selalu membicarakan suaminya, jujur Kinan sendiri merasa tidak enak sebab terakhir kali mereka bertemu adalah mereka berada di sebuah keadaan yang tidak kondusif. Namun kali ini sebisa mungkin Kinan berusaha loyal sebagai tuan rumah ia berusaha ramah mungkin menyapa Erin walaupun ya pertemuan terakhir mereka lumayan tidak bagus "Eh mbak Erin Maaf ya aku lama soalnya tadi lagi ini di kamar mandi lagi bersih-bersih"ucap Kinan yang sedikit berbohong Erin tersenyum dan mengangguk "By the way Kinan, aku ke sini cuma pengen minta maaf sama kamu dan juga sama Pras karena bulan lalu tuh kayak enggak enak banget gitu sama kamu sampai-sampai aku sendiri malu gitu buat ketemu sama kamu sama suami kamu. Maaf ya soalnya aku nggak tahu juga kalau kamu itu istrinya dan kamu juga nggak ngaku kan jadi ya udah aku minta maaf ya aku enggak macam-macam kok ya aku ke sini cuma buat Lurusin itu Semoga kamu mau maafin aku "ucap Erin kepada Kinan dengan tatapan mata yang sangat Tulus Kinan tersenyum kemudian mengangguk dengan antusias ternyata kekhawatirannya selama ini tidak terjadi "Mbak Rin aku juga minta maaf ya Karena aku nggak kasih tahu kamu sejak awal kalau aku adalah istrinya mas Pras ya aku pikir nanti kamu juga bakal tahu sendiri dari temen-temen kamu soalnya aku nggak enak gitu buat ngaku terlebih kan kamu tahu ya aku orang yang kayak gimana dulu di kampung aku orang yang biasa-biasa aja takutnya kamu enggak percaya kalau aku itu istrinya mas Pras Mbak. Aku juga minta maaf ya Oh iya semoga kamu laki-laki yang baik yang lebih lebih dari mas Pras yang bisa nerima kamu apa adanya "ucap Kinan sembari tersenyum Erin sendiri Langsung mengangguk dan juga balas membalas senyuman Kinan setelah itu iya pulang. Dan Entah kenapa sepulang Erin dari rumahnya cinan langsung merasa lega seakan-akan bebannya yang selama ini ia pikirkan tiba-tiba hilang sebab sudah hampir satu bulan lamanya atau bahkan lebih Iya terus-terusan memikirkan perasaan Erin ya mungkin karena Iya sama-sama perempuan dan ia tahu rasanya jika di posisi Erin bagaimana Hari itu ia nampak sangat bosan sebab biasanya ia berada di kantor namun saat ini ia harus berada di rumah untuk beberapa bulan ke depan mungkin bertahun-tahun sebab Ia harus fokus kepada suami dan juga anaknya nanti. Sejenak ia dan bersantai di kursi depan televisi sembari menonton acara televisi yang beberapa hari ini menemaninya menghabiskan waktu dari pagi hingga malam sembari menunggu suaminya pulang Terkadang juga asisten rumah tangga nya, Sri ikut menonton bersamanya di ruangan televisi. Dan untungnya juga Sri adalah tipikal orang yang jujur menurut Kinan lagipula selama ini dia juga menyenangkan padahal umurnya jauh lebih tua daripada Kinanq "Bu asli Bu ini tuh Nanti aduh dia bakal lupa ingatan gitu Bu Aduh Beneran deh aduh bu mending saya udahan deh nontonnya"ucap Sri ketika serial India yang iya nonton mulai menunjukkan adegan demi adegan yang cukup menegangkan yang pernah ia nonton. "Udah atuh nggak apa-apa kan udah pernah nonton. masih panik gitu sih kan udah tahu jalan ceritanya"ucap Kinan sembari menahan tawanya melihat sang asisten merasa panik sendiri dengan tontonannya Setidaknya ada 1 hal yang dapat membuat Kinan merasa betah di rumah ketika suaminya sedang pergi, yaitu akan adanya kehadiran asisten yang cukup membuat rumah itu sedikit ramai. Walaupun akhir-akhir ini kita juga dengan mudah hanya merasa bosan dengan ya semuanya bisa teratasi karena kehadiran Sri yang cukup membantu di rumah. Saat serial India yang mereka nonton telah selesai kita memilih untuk istirahat di kamarnya sebab tentu saja karena badannya sakit-sakit seperti ketika ia sedang berada di kantor, mungkin saja Ia baru tertidur selama beberapa menit tiba-tiba Sri datang kemudian ia membangunkan majikannya itu secara tiba-tiba "Bu bangun Bu, Maaf Bu itu ada ada ibu mertuanya ibu dibawa sama enggak tahu siapa nyariin Ibu katanya" ucap Sri sembari mengguncang pelan tubuh majikan yang sedang hamil Mendengar kata ibu mertua Kinan lantas bangun dari tidur lelap nya sebab jika saja Ia terus melanjutkan tidurnya bisa jadi ibu Pras semakin membencinya. Pikiran mengangguk kemudian ia berjalan menuju kamar mandi dan mencuci mukanya setelah itu barulah ia ke bawah untuk menemui mertuanya itu. Sesampainya di bawah ternyata Ibu mertuanya itu tidak datang sendirian, ternyata Iya datang dengan seorang gadis yang yang entah Kiran tidak tahu siapa itu tapi wajahnya terasa tidak asing baginya. Dan sebagai tuan rumah yang baik kirain langsung menyambut Ibu mertuanya dengan baik dan begitupun juga orang yang di bawah oleh ibu mertuanya. " Ibu maaf ya saya lama" ucap Kinan kepada Ibu mertuanya. Ratih hanya mengangguk tanpa membalas uluran tangan sang menantu Kinan tersenyum karena setidaknya Ibu mertuanya itu masih mau berbicara kepadanya lalu ia melirik ke samping kiri-kanan mertuanya ternyata terdapat 2 koper dengan warna yang berbeda dan Kinan memastikan bahwa Ibu mertuanya itu akan tinggal di sini lebih lama, asumsinya karena mungkin Ibu mertuanya sudah mulai luluh pelan-pelan sebab Kinan sudah hamil. " Kinan antar ke kamar ya Bu"ucap Kinan yang hanya dibalas dengan anggukan kepala lagi oleh Ratih. Jadilah Kinan berjalan duluan menuju salah satu kamar yang memang dikhususkan untuk ibu mertuanya ketika beliau datang namun diluar ekspektasi Kinan Ternyata wanita yang datang bersama Ibu mertuanya ternyata juga akan menginap di rumah itu karena Ibu mertuanya meminta kamar lebih untuk ditempati oleh wanita itu "Siapin satu kamar buat Saras dia juga mau tinggal di sini "ucap Ratih sembari menatap menantunya dengan Tatapan yang sinis. Sementara itu Kiran hanya bisa mengangguk menyanggupi permintaan mertuanya kemudian ia membawa wanita itu menuju salah satu kamar yang bisa ya tempati selama ia berada di sana Kirain mengangguk lantas mengantarkan wanita itu menuju salah satu kamar yang bisa ditempati setelah mengantarkan wanita itu tidak ada satu katapun yang diucapkan wanita tersebut selain tatapan sinis yang diberikan kepada Kinan. karena Kinan sendiri merasa aneh akan kedatangan wanita yang bukan siapa-siapa suaminya itu " Ini kamar kamu selama kamu di sini. Sebenarnya aku belum sama suami aku Tapi nggak papa mungkin kamu kerabatnya mas Pras ya? Jadi nggak papa kamu di sini dulu untuk sementara waktu " ucap Kinan sembari tersenyum menatap wanita itu walaupun ia hanya diberi sebuah tatapan sinis oleh wanita " saya bukan kerabatnya suami kamu tapi ya nanti juga jadi kerabatnya kok "jawab wanita itu sembari tersenyum sinis Kinan yang merasa aneh sendiri seketika langsung meninggalkan kamar tersebut dengan perasaan yang begitu kesal Entah kenapa ia merasa kesal padahal wanita itu hanya berkata demikian. Akhirnya setelah itu ia langsung kembali ke kamarnya dan berniat untuk beristirahat lagi-lagi baru saja ia hendak memadamkan matanya tiba-tiba seseorang membangunkan dirinya mengatakan bahwa ibu mertuanya lapar dan ingin di masakan " Kinan bangun, saya lapar saya pengen makan " ucap Ratih kepada menantunya itu Keenan bangun kemudian mengangguk yang atas ke bawah untuk meminta Sri memasakkan sesuatu untuk mertuanya. " Sri tolong masakin sesuatu buat ibu ya " ucap Kinan kepada Sri, Sri sendiri lantas mengangguk menyetujui permintaan Kinan " nggak saya nggak minta dia buat bikinin saya makanan. Saya minta kamu buat bikin saya makanan karena kamu adalah menantu saya kan? " ucap Ratih kepada Kinan
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD