When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Keesokan harinya, rumah yang biasanya penuh dengan kehangatan dan kebahagiaan, kali ini justru berbeda. Rumah terasa sangat panas juga menegangkan, keluarga Sukmaya sedang tidak baik-baik saja dan itu membuat Mbok sedih melihat keluarga majikannya seperti orang lain satu sama lainnya. Tata lebih banyak diam, sebenarnya ia ingin sekali memberitahukan pada Rey apa yang dirasakan dan siapa Lena. Tapi, semua itu ia urungkan karena masih merasa kesal juga marah dengan sikap Rey yang semakin menjadi. Ibun dan Ayah bingung harus bagaimana memberikan pengertian pada keduanya, yang mereka bisa lakukan saat ini adalah meminimalisir energi yang membuat semakin panas. "Bang, jangan lupa antar Adik. Pastikan Adik baik-baik saja sampai sekolah." "Gak bisa, Ayah. Abang akan jemput Lena dan mengantarny