Kematian Sekar dan Amarah Ibun

1374 Words

"Siapa namamu?" tanyanya saat mereka sudah duduk di atas ranjang. "Sekar, Kak." (Nama salah satu pembaca yang sampai kejar-kejar inbox ke sss hehe) "Oke, Sekar. Kamu tahu semua yang terjadi di rumah ini?" Ia menggeleng. "Lalu?" "Aku hanya sering melihat om mengerikan itu di atas atap rumah ini." "Bagaimana bentuknya?" "Tinggi, besar, hitam, rambutnya gondrong, ada tanduknya, gigi bertaring dan selalu ada air liur berupa darah yang mengalir. Dan yang paling aneh itu tubuhnya setengah kayak kita, setengah lagi kayak ular, Kak," ceritanya antusias. "Ya Allah … jadi rupanya rumah ini dijaga oleh bangsa mereka … kurang ajar!" "Kak, sabar, jangan marah-marah. Kalau Kakak marah, dia semakin senang dan selalu tertawa bahagia loh, Kak." "Iya, gitu? Bagaimana bisa kamu tahu?" "Dia selalu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD