When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Pagi menjelang siang, saat jam istirahat pertama berbunyi tiba-tiba di luar kelas Tata terdengar suara gaduh dan teriakan-teriakan aneh. Mereka berbondong-bondong keluar kelas dan terpaku melihat Lena yang terlihat sedang menggeliat kesana kesini di tengah lapangan lalu berlari-lari seperti mencari sesuatu hingga berhenti di depan kelas Tata. Ia terlihat terduduk di dekat taman kecil tempat ia menanamkan wadah tersebut, lalu seperti kucing liar langsung menggali tanah tersebut hingga dalam. Keadaannya sungguh kacau dan sangat memprihatinkan sekali. Rambut acak-acakan, seragam berantakan dan kotor, ah terlihat miris. Tata dan Ara hanya memandang dari jauh tanpa berniat untuk membantu. Semua siswi berteriak dan mundur karena takut melihat Lena seperti itu. Beberapa guru mencoba menenangkan