When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Jam pulang sekolah pun tiba, seperti biasa Rey menjemput kekasihnya. Lena sengaja keluar kelas lebih dulu untuk bertemu dengan kekasihnya dan menceritakan semuanya apa yang sudah terjadi. Eh, tidak semuanya tetapi ia menceritakan bahwa botol parfum itu dihancurkan oleh Ibunnya dan pagi tadi Lena di bully oleh Tata dan Ara. Rey mendengar cerita dari gadisnya itu merasa geram, sedangkan Lena merasa puas karena sudah berhasil mempengaruhi kekasihnya itu. Lena mengajak untuk pulang tapi Rey menahannya. Lelaki itu ingin memberi pelajaran terlebih dahulu pada Tata, begitu ucapnya. Dalam hati, Lena merasa puas karena sebentar lagi akan melihat pemandangan yang menggugah seleranya. Di depannya sebentar lagi akan terjadi pertengkaran antara kakak dan adik. Senyum sinis terpancar jelas di bibirnya