Sore berganti malam, Rey masih tetap berada di rumah kekasihnya tanpa memperdulikan bahwa Ayah dan Ibunnya khawatir akan keadaannya. Beberapa kali dihubungi tak menyahut dan itu membuat mereka khawatir. Walaupun, sebelumnya Tata sudah memberitahu bahwa abangnya itu pasti berada di rumah Lena tapi tetap saja yang namanya orang tua pasti akan mengkhawatirkan anaknya. "Sudah hampir jam tujuh malam, apa kamu gak pulang, Rey?" tanya Papi Iyan hati-hati. "Hm … sebenarnya, aku malas pulang, Pi! Muak sekali jika melihat kedua orang tua dan adikku yang menyebalkan itu. Tapi, aku harus tetap pulang, 'kan? Gak mungkin juga menginap disini." "Hm, iya, Rey. Bagaimanapun mereka juga keluargamu, jangan sampai mereka membenci kami karena merasa sudah mempengaruhimu." "Memang kalian mempengaruhi apa? K