Papinya dan Nenek berlari mendekati suster tersebut. Sorot mata Nenek menunjukkan ketidak sukaan pada Tante Sonya. Baliau menyeret Tante Sonya untuk menjauh dari ruangan tersebut dan dihempaskan begitu saja di atas kursi. Kilatan amatan terpancar jelas dari manik matanya, beliau saat ini sedang emosi yang berapi-api. Tubuh Tante Sonya yang lemah tak bisa melawan. "Puas kamu wanita durjana!! Puas sekarang!! Ini yang kamu inginkan bukan!! Menghancurkan masa depan anak sendiri dan sekarang menghilangkan nyawanya!! Kau memang sama sekali tidak pantas dianggap seorang Ibu!! Kau terlalu kotor sehingga semua sikap yang kau lakukan penuh dengan kekotoran!!" "Kau yang meminta dengan paksa agar Putri tinggal bersamamu!! Tapi apa sekarang!! Cucu kesayanganku pergi untuk selamanya dan itu semua kare