When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
"Nenek, Kakek! Lihatlah!" teriak Neng berlarian masuk ke dalam rumah dengan menggandeng tangan adiknya. Kakek dan Nenek menatap kedua bocah itu dari atas hingga bawah. Untuk sesaat, mereka terpana dan tidak menyangka kedua cucunya sangat cantik setelah bersih dan memakai pakaian layak. "Cantiknya cucu, Nenek," gumam beliau. "Beneran cantik, 'kan, Nek?" "Benar. Kalian cantik sekali. Bilang makasih sama kak Ara," titah Kakek. "Makasih ya Kak Ara," ucap mereka serempak. "Sama-sama. Sini-sini peluk aku," pintanya. Keduanya langsung menubruk Ara dan memeluknya erat sekali, senyum indah tercipta dari mereka yang melihatnya. Mbok dan Bibi kembali dengan terpogoh-pogoh, mereka pasti gak sanggup mengejar kedua anak lincah itu. "Huh huh huh, kalian larinya cepat sekali," keluh Mbok yang ngos