bc

Desespere

book_age16+
341
FOLLOW
1.5K
READ
friends to lovers
badgirl
drama
tragedy
comedy
sweet
bxg
like
intro-logo
Blurb

"Everyone is a lonely moon with dark side."

Ingesti Gloria hanya ingin 'menghilang', namun ia harus terlibat dengan Anaresh Maxon. Seseorang yang sangat menghargai kehidupan. Menunjukannya arti mencintai diri sendiri.

Tentang menjadi baik meski marah.

Tentang menjadi ikhlas meski sakit hati.

Tentang matahari yang memberikan seluruh cahayanya pada bulan yang kesepian.

chap-preview
Free preview
prolog
Desespere = Hopeless (read: "Feeling or causing despair about something. Sometime, you wanna die so deep." ) • "Adanya benturan dan trauma terutama pada bagian kepala, bisa menyebabkan terganggu dan rusaknya sel kerucut pada retina mata. Hal ini menyebabkan orang yang mengalami trauma kepala itu bisa mengalami difisiensi warna." "Orang awam menyebutnya..." "Buta warna." Kacamata yang bertengker manis pada hidung mancung itu dilepaskan dengan perlahan. Si pemilik mengangguk, jas putih bersihnya bergerak bersama bahunya. "Anda benar, Bu. Anak Anda mengalami buta warna." "Semuanya?" getaran dari suaranya terdengar setengah tertahan isakan. Dokter menggeleng, ada sedikit harapan di sana. "Trikromasi, yaitu suatu kondisi di mana terjadi perubahan sensitivitas salah satu sel kerucut pada retina mata terhadap warna. Jenis inilah yang sebenarnya paling banyak terjadi saat ini. Trikromasi dibagi menjadi tiga dan anak Anda mengalami Trinomali---yaitu suatu kondisi di mana penderita mengalami kelemahan dalam mengenali warna biru. Trinomali disebut juga sebagai Low Blue Condition." Sesak seorang ibu itu menambah irisan luka yang sedang berkecamuk dalam hatinya. Pedih dengan goresan robek. Namun terus mencoba fokus, dia tak ingin membuat pipinya basah karena samudera dari air matanya. "Berarti anak saya tak bisa melihat warna biru..." "..." Hening. "Dia perenang yang hebat, Dok. Dia suka sekali warna biru pada air kolam belakang rumah tempat ia berlatih. Bahkan dia suka warna biru langit dan laut. Dia akan terpukul mengetahui hal ini..." "Ibu..." Tangan hangat yang mencoba menyalurkan rasa bersalah karena tak bisa melakukan apa pun itu mencoba menggapai tangan bergetar seorang ibu di hadapannya. "Apa saya harus memberi tahunya, Dokter?" tanya sang ibu. "Dia akan sulit mengenali warna biru, bisa saja yang ia lihat malah abu-abu. Dia harus diberi pengertian, namun secara perlahan." "Buta warna belum ada obatnya, Ibu," tambah sang dokter. Terlepas dari rasa terkejutnya, wanita itu mencoba menahan napas. Menguatkan dirinya sendiri karena Tuhan baru saja memberikannya ujian lagi setelah sang Maha Kuasa itu mengambil ayah dari anak-anaknya. Ia harus membentengi hatinya lagi. Atau mungkin kali ini yang terakhir. Jika lukanya bertambah parah, haruskah ia menunggu malaikat pencabut nyawa dengan tangan terbuka? "Low Blue Condition, Dok?" "Ya, Low Blue Condition...."

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Broken

read
6.6K
bc

Long Road

read
123.6K
bc

DIA UNTUK KAMU

read
35.7K
bc

Bridesmaid on Duty

read
162.9K
bc

See Me!!

read
88.0K
bc

Turun Ranjang

read
579.6K
bc

MANTAN TERINDAH

read
7.3K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook