Alaka menatap Rafael sejenak sekadar memastikan sesuatu usai mendengar pertanyaan itu, tentu banyak hal yang mengapung dari memori kepalanya—tentang apa-apa dari awal pertemuan mereka. Tidak mudah, Alaka kembali menyadari kebenciannya pada laki-laki itu, meski sekarang mulai luntur, atau bahkan sudah lesap entah ke mana, sebab dari sikapnya Alaka tak memperlihatkan rasa tak suka atau sekadar menghindar, mereka seperti biasa saja. Alaka merasa Rafael sepertinya memiliki magnet yang mudah membuat gadis itu mendekat atau sekadar mengikuti keingiannya, aneh tidak jika mereka sampai melakoni project berdua? Padahal Alaka pernah mengumbar janji pada Rani jika ia akan merasa sangat bahagia setelah masa syutingnya berakhir di Bandung tanpa melihat Rafael lagi. Nyatanya apa? Mereka malah sedekat