Yatshumi menganggukan kepala, “Ya tentu saja, jika kamu tidak keberatan!.” Aku tersenyum manis dan berhenti kesal. Tidak lama kemudian bel bel berbunyi. Teman-teman sekelas segera masuk ke dalam keras. Siswa-siswi di luar pun segera masuk ke kelas mereka masing-masing. Hezky dan Won melintasi kami berdua, dua pria itu hanya diam saja tanpa berucap sepatah kata pun. Lalu kami semua menunggu guru pengajar masuk. Segera ku keluarkan buku pelajaran hari ini. Tidak lama kemudian guru pengajar pun datang, kami semua memberi salam dan hormat padanya. Lalu guru pun membalas salam dan hormat kami, guru pengajar kali ini adalah seorang bapak-bapak yang memiliki wajah dan sifat yang cukup terlihat baik. Lalu he mengabsen kami, memanggil satu-satu nama muridnya. Setelah itu he memberikan Penjelasan