“Biasa?” Ucap dua pria ini bergantian, wajah mereka tampak kebingungan. “Ya, melompat dari atap rumah ke atap rumah lainnya. Apa itu tidak boleh? Lagi pula tidak akan bahaya. Aku bisa melakukannya!” jelasku dengan merengut. Sontak kedua pria ini kaget, namun mereka menarik nafas legah. Mereka senang apa yang mereka pikirkan bukanlah yang sebenarnya. “Tapi itu tetap saja bahaya, bagaimana nanti jika kamu terjatuh? Atap itu licin!” ucap Yasashi. “Ya, terjatuh dan tertusuk. Kamu bisa luka dan mati!” sambung Zanko. “Tolong izinnya ya? Aku akan baik-baik saja, karena itu lah aku ajak Hezky, dan Won. Tetapi jika brother mau ikut juga boleh. Tapi apa brother bisa? Masalahnya atap rumah itu tinggi loh!” “Meski ada mereka, mungkin saja mereka lalai melihatmu dan kamu terluka. Tetap tidak bole