Perlahan tapi pasti Nuri dapat merasakan perubahan yang terjadi pada lingkungan di rumahnya. Semua orang terlihat begitu sibuk tidak seperti biasanya.
Malam itu sepulang kerja dia menemukan ayah-nya bertemu dengan salah seorang dari kelurahan tempat dia tinggal dan mereka menyapanya dengan kalimat yang membuatnya nyengir bingung.
Nyengir tapi bingung kok bisa? Ya jelas saja bisa karena dia terpaksa tersenyum dengan sapaan orang tersebut dan dia jelas dia bingung karena tidak tahu apa yang dibicarakan olehnya.
Sapaan yang masih dia pikirkan ketika bertemu dengan ibu-nya yang sedang berada di dapur.
“Mak, itu…kenapa Pak Bambang ngomong Nuri udah mao jadi manten kenapa masih kerja, maksudnya apa ya?”
Pertanyaan biasa karena Nuri sendiri tidak tahu maksudnya tetapi wajah Irma terlihat be
