Di pagi hari, mereka berdua keluar dari kamar dan menuju restoran all you can eat yang tersedia di hotel ini sebagai menu breakfast. Shireen masih terlihat canggung menatap restoran mewah itu, dia dengan terpaksa memakai baju kerjanya yang kemarin karena dia tak membawa baju ganti. Namun itu justru membuatnya terlihat seperti wanita karir yang sukses, tidak membuatnya malu. “Kita lihat-lihat dulu ya,” ajak Gyandra melihat keresahan di mata Shireen, meskipun tak terlalu ramai, namun tetap saja banyak orang yang berada di sini, sebagian justru terlihat berasal dari negara lain. Ada cheff yang memasak langsung di dekat gubukan makanan, Shireen menatapnya ketika cheff itu memanggang telur dengan sangat lihai. “Mau?” tanya Gyandra. Shireen mengangguk, Gyandra pun mengambil dua piring. Sat