PART. 19

751 Words

Adam duduk di kursi kerjanya. Kejadian kemarin terus membayanginya. Saat Adis memeluk seorang pria sambil menangis. "Huuh! Ternyata kamu cengeng Adis Arinda Kamila. Aku pikir, kamu gadis kuat, seperti yang terlihat dari gayamu!" Adam memukul meja dengan telapak tangannya. Wajah Asifa tiba-tiba membayang di dalam benaknya. Tak ayal, Adam kembali membandingkan Adis dengan Asifa. "Bagai langit, dan bumi. Aku tidak suka wanita seperti kamu, Adis Arinda Kamila. Harusnya, Ami melihat dia dulu, sebelum memutuskan melamar dia untukku. Ami tidak akan suka, Ami ...." Adam menghempaskan punggung ke sandaran kursi kerjanya. Diusap wajah dengan kedua telapak tangan. Lalu diraih ponselnya. Dicari satu foto Asifa remaja yang masih ia simpan di galeri ponselnya. "Jujur aku katakan, Asifa. Aku sudah me

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD