Adam tiba di dekat mobil Adis. Ia berdiri terpaku. Pemandangan yang ia lihat, jauh dari bayangannya. Adis, dan pria itu saling peluk. Adis terlihat menangis di d**a si pria. "Masuk ke dalam yuk. Malu kalau dilihat orang. Aunty sekarang sudah terkenal." Terdengar suara pria itu menenangkan Adis. Adis, dan si pria tidak menyadari kehadiran Adam. Adam segera menyingkir dari sana. Sedang si pria membimbing Adis masuk ke dalam salah satu pintu yang bertuliskan salon kecantikan. Adam menatap punggung mereka. 'Apakah dia, pria yang mengisi hatimu, Adis?' Adam masuk kembali ke dalam mobilnya. Disandarkan punggung ke sandaran jok mobil. Diusap wajah dengan telapak tangannya. 'Apa salahku, sehingga harus terjebak di dalam situasi seperti ini. Ini seperti makan buah simalakama. Maju, pernikaha