“Aku nggak pernah tidur sama dia. Aku hanya berbohong saat itu. Kamu puas?” Yumi terdiam. Mirza memang berencana membuat hati Arvin hancur berantakan. “Apa pun itu, aku ingin kamu membiarkan mereka bahagia.” “Kamu pikir, aku akan mendengarkanmu?!” sengit Mirza. “Berhentilah. Selama ini aku mendekatimu hanya karena tak ingin kamu mendekati mereka lagi. Semua ini salahku.” “Tentu saja ini semua salahmu. Karena kamu berusaha bermain-main denganku. Kenapa aku tidak bisa bermain-main dengan hati kekasihmu itu? Kamu juga akan sakit, kan?” Mirza marah saat menghadapi wanita ini. Padahal selama ini, dia bisa tenang menghadapi siapa pun. Yumi berhasil masuk ke hatinya tanpa disadari. 'Benarkah aku cemburu pada Arvin?' tanya batinnya. Mirza kembali memasang wajah sinis, menutupi kerapuha