Eun Bi tersenyum dan mendekati kasur Luna. Disentuhnya sisi kepala istri dari Arvin tersebut. Mereka sabar menanti wanita ini kembali dalam lingkar hidup mereka. “Ah, tidak apa-apa, Paman. Siapa suruh dia tidur? Kalau dia tidak bangun-bangun juga, suaminya ini akan terus kugoda.” Mereka pun berbicara akrab menemani Luna yang masih belum sadar. Arvin bahagia sekali. Setelah mengenal Yumi, baru saja berkenalan dengan Kairi, sekarang dia tahu lagi sahabat istrinya yang lain, yaitu Eun Bi. Hanya satu orang yang saat ini cukup mengganggu pikirannya, pria yang sempat memarahinya ketika tadi pagi, Luna masuk ke ruang IGD. Pria yang bernama Mirza Dimitri. Di luar, Yumi berjalan santai di antara lorong ruang rawat rumah sakit. Setibanya di depan ruang di mana Luna dirawat, dia masuk. “Sumimase