Mirza berbaring di kamar tidurnya. Yumi hanya menarik selimut dan menutupi tubuh ketakutan pria itu. Dirinya tak ingin memikirkan apa pun kecuali kondisi mental Mirza. Diingatnya aksi percobaan pembunuhan tadi, Mirza pasti masih shock. Selang tiga jam lebih, Mirza membuka mata dan menyadari Yumi masih menjaganya. Bahkan, wanita itu sampai tertidur bersandar di sandaran sofa. Mirza bangkit dan mengambil peralatan P3K, serta handuk dan air es. Dia duduk di samping wanita yang masih tertidur itu. Hanya melihat wajah Yumi saja, dia tersenyum bahagia. 'Dilihat dari dekat begini..,. aku baru sadar kalau dia sangat manis. Bagaimana bisa hatiku bisa jatuh begitu dalam padanya?' batinnya. Mirza menempelkan handuk itu di pipi Yumi. Tentu Yumi terbangun dan melihat Mirza ada di dekatnya. “Kamu..